Sylvano Comvalius Terpikat Suasana Kekeluargaan di Arema

Sylvano Comvalius Terpikat Suasana Kekeluargaan di Arema
Sylvano Comvalius (c) Arema FC Official

Bola.net - - Sylvano Comvalius angkat bicara soal kesannya ketika pertama kali berlatih bersama dengan tim anyarnya. Penyerang anyar Arema FC ini mengaku sangat menikmati suasana kekeluargaan yang ada di timnya.

"Saya sangat senang bisa mengikuti sesi latihan bersama Arema pada pagi ini," ucap Comvalius.

"Saya lihat ada banyak kegembiraan dan suasana kekeluargaan di tim ini. Saya sangat menikmati suasana tersebut," sambungnya.

Comvalius sendiri telah berlatih bersama Arema untuk pertama kalinya setelah resmi menandatangani kontrak bersama tim berlogo singa mengepal tersebut. Pemain asal Belanda ini ikut dalam sesi latihan Arema yang dihelat di lapangan luar Stadion Gajayana Kota Malang, Selasa (30/04).

Sejatinya, Comvalius, sudah secara resmi menandatangani kontrak bersama Arema sejak pekan lalu. Namun, usai menandatangani kontrak, ia sama sekali belum mengikuti sesi latihan tim karena masih menyelesaikan pengurusan dokumen-dokumen keimigrasian.

Bagaimana Comvalius melihat kondisi timnya? Simak di bawah ini.

1 dari 2 halaman

Penuh Kegembiraan

Comvalius mengaku sedikit banyak sudah bisa menakar suasana tim anyarnya dari sesi latihan perdana yang ia ikuti. Pemain berusia 31 tahun ini menyebut ada banyak keriangan dan kegembiraan dalam timnya.

"Ada banyak senyum bahagia. Sepertinya, semua berbahagia," ujar Comvalius.

"Salah satu alasan mengapa saya kembali ke Indonesia adalah ingin menikmati hidup sebagai pesepak bola. Di sini, semua seperti sebuah keluarga besar. Semua bergembira. Saya bahagia bisa menjadi bagian dari ini semua," ia menambahkan.

2 dari 2 halaman

Sebut Beda Arema dan Bali United

Sementara itu, Arema bukanlah klub pertama Comvalius di kompetisi Indonesia. Pemain bertinggi 1,92 meter ini sebelumnya sudah pernah memperkuat Bali United, pada musim 2017 lalu.

Namun, menurut Comvalius, ada beberapa perbedaan antara suasana di Bali dan Arema. Salah satunya, dari besarnya ekspos media.

"Di sini, dalam sesi latihan pun, ada banyak media yang meliput. Ada banyak orang juga yang menyaksikan langsung di pinggir lapangan," katanya.

"Sementara, waktu di Bali dulu, mereka masih belum menjadi klub sebesar saat ini. Mereka masih berkembang. Waktu itu, tak terlalu banyak ekspos," ia menandaskan.