Susun Komposisi Tim, Klub Diminta Perhatikan Filosofi Permainan

Susun Komposisi Tim, Klub Diminta Perhatikan Filosofi Permainan
Joko Susilo (c) Mustopa El Abdy

Bola.net - Sebuah saran diungkapkan Joko Susilo pada tim-tim yang hendak menyusun skuadnya jelang musim 2020. Asisten Pelatih Timnas Indonesia ini menyarankan agar klub-klub menyusun skuad berdasar filosofi permainan sepak bola mereka.

"Langkah pertama adalah menyusun filosofi permainan tim," ucap Joko Susilo.

"Kemudian, setelahnya, baru menyusun skuad -baik itu pemain maupun pelatih- yang sesuai dengan filosofi permainan itu," sambungnya.

Menurut Joko, ada tiga pilihan filosofi permainan sepak bola dunia yang bisa menjadi acuan. Filosofi-filosofi tersebut, sambung pelatih berlisensi AFC Pro ini, adalah asosiatif, direct, dan vertikal.

"Klub bisa memilih salah satu di antara filosofi ini. Tentu saja, selain terkait soal teknis, mereka juga harus mempertimbangkan keinginan suporter sebagai pasar," sambungnya.

Menurut Joko, saat ini, acap ditemui tidak adanya kesesuaian filosofi antara pemain dan pelatih yang dipilih untuk menangani sebuah tim. Dampaknya, baik pemain maupun pelatih sama-sama kesulitan beradaptasi.

"Ini tentu berdampak pula pada prestasi tim," tuturnya.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Permudah Kerja Pelatih

Menurut Joko, dengan adanya filosofi yang sama, kerja pelatih dan pemain akan lebih mudah. Tak hanya untuk menyusun taktik dan strategi, dalam latihan pun pelatih dan pemain bakal lebih mudah.

"Misal, untuk bermain asosiatif, yang banyak mengandalkan operan pendek, tentu endurance yang menjadi titik utama latihan," papar Joko.

"Begitu pun untuk menu recovery. Jadi kerja bisa lebih fokus dan optimal," sambungnya.

Namun, Joko menambahkan, kendati telah memilih satu filosofi untuk diterapkan, tak lantas mereka hanya memilih pemain yang memiliki filosofi sama. Mereka tetap harus melengkapi timnya dengan beberapa pemain dengan filosofi permainan berbeda.

"Tentu jumlahnya tidak banyak. Namun, ini bisa menjadi opsi alternatif ketika filosofi permainan yang diusung buntu dalam sebuah pertandingan," tandasnya.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)