Surat Terbuka Presiden Persebaya Dinilai Bunuh Karakter Andik Vermansah

Surat Terbuka Presiden Persebaya Dinilai Bunuh Karakter Andik Vermansah
Andik Vermansah (c) instagram

Bola.net - - Komunitas Bonek Mania Tribun Utara, Green Nord 27 mengkritisi surat terbuka Presiden Klub Persebaya, Azrul Ananda yang berisi curhatan tentang Andik Vermansah. Sebab surat terbuka itu dinilai telah memojokkan dan membunuh karakter winger andalan timnas Indonesia itu.

Dalam sebuah postingan pada laman resmi Green nord 27, mereka secara tegas menyayangkan cara presiden klub memperlakukan Andik. Bahkan ketika Azrul Ananda mengibaratkan Persebaya sebagai sebuah kereta, suporter meminta agar putra sulung Dahlan Iskan itu belajar lagi tentang sejarah Persebaya.

"Bila Presiden sudah tahu kalau Persebaya itu nama besar dan klub legendaris, harusnya tahu bagaimana memperlakukan Andik Vermansah yang memiliki nama besar, bukan malah memojokkan," tulis laman resmi Greennord27.

"Seperti Real Madrid memperlakukan seorang Cristiano Ronaldo yang mengontrak secara fantastis demi tenaga Ronaldo. Hubungan yang saling membutuhkan seharusnya yang diterapkan,"

Namun dalam kasus rekrutmen Andik Vermansah, suporter menuding bahwa yang dilakukan Persebaya tidak demikian, klub berjuluk Bajul Ijo ini justru menyerah sebelum menawar. Padahal pihak Andik sudah menyodorkan harga.

Sehingga suporter menganalogikan bisnis yang dipakai presiden klub sebagai sebuah pemikiran bisnis mak-mak, yang suka menyudutkan penjual. Dan punya kebiasaan meminta harga murah tetapi ingin barang yang berkualitas.

"Dengan munculnya surat terbuka dari presiden, menegaskan bahwa Persebaya tidak mampu membeli pemain bintang yang diharapkan para Bonek,".

Salah satu pentolan Bonek, Andie Peci melalu instagram pribadinya juga memberikan penilaian yang sama tentang surat terbuka sang presiden klub.

"Nama Persebaya memang melebih dari pemain sepak bola, tak ada yang disangkal. Tak hendak pula menyanggah. Jargon seperti anak kecil yang baru belajar baca tulis bagi para suporter militan Persebaya," jelas Andi.

"Tapi apa lantas berhak melakukan character assassination (membunuh karakter) dengan surat terbuka," pungkasnya.