Surat Terbuka Gelandang Bali United Tentang Tertundanya Shopee Liga 1 2020

Surat Terbuka Gelandang Bali United Tentang Tertundanya Shopee Liga 1 2020
Gelandang Bali United, Brwa Nouri, berusaha melewati gelandang Bhayangkara FC, Reksa Maulana, pada laga Piala Presiden 2019 di Stadion Patriot, Bekasi, Kamis (14/3). Bhayangkara menang 4-1 atas Bali. (c) Bola.com/Yoppy Renato

Bola.net - Gelandang Bali United, Brwa Nouri, tidak bisa menyembunyikan rasa kecewanya usai Shopee Liga 1 2020 ditunda. Pemain berusia 33 tahun itu pun menulis surat terbuka.

Brwa Nouri menilai alasan di balik penundaan Shopee Liga 1 2020 memalukan. Pemain asal Irak itu menilai tidak seharusnya kompetisi ditunda dengan alasan pandemi COVID-19.

Seperti diketahui, PSSI dan PT LIB terpaksa mengambil keputusan penundaan karena tak mendapatkan izin keramaian dan pertandingan dari Kepolisian Republik Indonesia. Hal itu dilakukan Polri karena menilai situasi Indonesia yang belum kondusif dari pandemi virus corona.

"Pandemi ini telah memengaruhi banyak kehidupan. Orang-orang kehilangan orang yang mereka cintai, kehilangan nyawa, kehilangan pekerjaan, dan membuat depresi," tulis Brwa Nouri dalam akun Instagramnya.

"Itu juga telah memengaruhi saya dan rekan-rekan di sepak bola. Kompetisi masih belum dimulai meskipun sudah dijanjikan. Tampaknya, kami mendapatkan berita yang berbeda-beda setiap harinya tentang kapan kompetisi akan dimulai," ujar Brwa Nouri.

"Apa yang saya pahami sekarang adalah sudah jelas tenang itu. Pandemi hanyalah sesuatu yang harus disalahkan. Memalukan, itu sangat memalukan," tegas Brwa Nouri.

PSSI dan PT LIB berharap Shopee Liga 1 2020 bisa digelar sesuai rencana pada November nanti. Namun, tetap saja semuanya akan bergantung pada restu dari Polri.

1 dari 2 halaman

Merusak Citra Indonesia

Merusak Citra Indonesia

Bali United (c) Bola.com/Yoppy Renato

Brwa Nouri juga menyebut penundaan kompetisi ini bisa berdampak buruk buat Indonesia sebagai bangsa. Citra Indonesia akan rusak di mata pemain asing karena ketidakjelasan kompetisi.

"Satu hal yang pasti, setelah menangani krisis dengan cara ini Indonesia tidak akan menjadi tempat yang menarik untuk didatangan bagi para pesepak bola. Juga bukan tempat yang aman untuk mendapatkan pekerjaan," tegas Brwa Nouri.

"Saya sebagai pemain asing, ingin memberi tahu teman dan keluarga saya betapa hebatnya tempat ini (Indonesia) untuk bermain sepak bola. Betapa hebatnya negara ini untuk ditinggali. Jelas, sesuatu yang tak bisa saya katakan saat ini," ucap Brwa Nouri.

2 dari 2 halaman

Curhatan Lengkap Brwa Nouri

Pandemi ini telah memengaruhi banyak kehidupan. Orang-orang kehilangan orang yang mereka cintai, kehilangan nyawa, kehilangan pekerjaan, dan membuat depresi.

Itu juga telah memengaruhi saya dan rekan-rekan di sepak bola. Kompetisi masih belum dimulai meskipun sudah dijanjikan. Tampaknya, kami mendapatkan berita yang berbeda-beda setiap harinya tentang kapan kompetisi akan dimulai.

Apa yang saya pahami sekarang adalah sudah jelas tenang itu. Pandemi hanyalah sesuatu yang harus disalahkan. Memalukan, itu sangat memalukan.

Pertanyaannya adalah: Apalah ini akan tetap menempatkan Indonesia dalam peta sepak bola Indonesia? (Ya, akan tetapi dengan cara negatif). Apakah itu akan membantu sepak bola Indonesia berkembang? Aoakah Anda akan memberikan teladan bagi anak-anak, masyarakat, dan seluruh dunia? Apakah Anda menangani ini seolah Anda sendiri yang ingin ditangani? Menurut Anda, apakah saya dan rekan kerja saya merasa dihargai, dipahami, atau apakah Anda peduli dengan kami? Ataukah Anda hanya akan selalu menjawab 'Inilah Indonesia'?.

Satu hal yang pasti, setelah menangani krisis dengan cara ini Indonesia tidak akan menjadi tempat yang menarik untuk didatangan bagi para pesepak bola. Juga bukan tempat yang aman untuk mendapatkan pekerjaan.

Saya sebagai pemain asing, ingin memberi tahu teman dan keluarga saya betapa hebatnya tempat ini (Indonesia) untuk bermain sepak bola. Betapa hebatnya negara ini untuk ditinggali. Jelas, sesuatu yang tak bisa saya katakan saat ini.

Akan tetapi, saya mencintai negara ini. Saya mencintai orang-orangnya dan senang melakukan apa yang saya lakukan hampir sepanjang hidup saya, yaitu bermain sepak bola.

Itulah mengapa saya mencurahkan isi hati saya sekarang. Saya peduli dengan negara ini dan saya rindu melakukan apa yang paling saya sukai. Akan tetapi, sekarang, Pilkada atau tidak ada Pilkada, atau apapun alasannya, Anda telah menghentikan saya dan banyak orang lain dalam melakukan pekerjaan mereka untuk waktu yang lama dan membuat saya hanya duduk dan diam.

Sementara itu, di negara lain telah menyelesaikan kompetisi mereka dan memulai musim baru. Bahkan dengan kondisi Covid-19 yang lebih buruk daripada di sini, padahal kita di Indonesia memiliki status yang sama.

-Brwa Nouri (Bali United)-

View this post on Instagram

This Pandemic has affected many lives. People have lost their loved ones, lost their lives, lost their life works, their jobs and gone into depression. It has affected me and my fellow colleagues in football also. The leauge has still not started even though promises have been made. It seems that we get different news everyday about when it will start. What I have come to understand now is that, it's obvious what it is about. And the pandemic is just something to blame. It's a shame! It is embarissing!! The question(s) are: Is this putting Indonesia on the international football map? (It does, but in a negative way) Is it helping Indonesian football develop? Are you setting an example for the kids, the people and the rest of the world. Are you handling this like you yourself want to be handled? Do you think that I and my colleauges feel valued, understood or that you care about us? Or will you answer what you always answer "this is indonesia"? One thing is for sure, after handling a crisis in this way: Indonesia will not be an attractive place for footballers to come to, neither will it be a safe place to get a job in. I, as a foreigner, would like to tell my friends and family what a great place this is to play football in. What a great country it is to live in. Obviosluy i can't at the moment, is that the reputation you want? But I do love this country, I do love the people and I do love to do what I have done most of my life, wich is to play football. That is why im pouring my heart out now, beacuse I care about this country and I miss doing what I love the most. But now, plikada or no plikada, or whatever the reason is, you have stopped me and many others from doing their job for far to long for me to just sit back and be quiet. While other countries have finished their leauge and started a new one, with even worse covid conditions than here, we in indonesia are having the same status...

A post shared by Brwa Nouri (@brwanouri) on

Disadur dari Bola.com (Penulis: Zulfirdaus Harahap/Editor: Rizki Hidayat, 6 Oktober 2020)