
Menurut Ibnu, ada empat turnamen yang sudah menunggu pada bulan Februari mendatang. Keempat turnamen itu tak hanya dilangsungkan di Pulau Jawa, melainkan di Luar Jawa juga. Oleh karena itu, ia tak mau ambil pusing dengan boikot tersebut.
"Jadi untuk masalah boikot yang gencar dilakukan pemain dari tim lain, saya no comment lah. Masing-masing punya kehendak sendiri-sendiri. Kita harus hormati keputusan dari masing-masing mereka," tutur Ibnu.
Reaksi berbeda ditunjukkan Persela Lamongan. Menurut Didik Ludiyanto, pihaknya sepakat dengan boikot tersebut jika bertujuan untuk memajukan sepakbola nasional. "Kami setuju dengan boikot itu, kalau memang tujuannya agar segera ada kompetisi," ucap Didik.
Didik menjelaskan bahwa Persela sudah rindu akan sebuah kompetisi resmi di Indonesia. Sejak Indonesia Super League (ISL) 2015 terhenti, sepakbola Indonesia hanya disuguhi turnamen-turnamen singkat. (faw/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 21 Januari 2016 22:18
-
Bola Indonesia 15 Januari 2016 15:02
-
Bola Indonesia 12 Januari 2016 21:59
-
Bola Indonesia 11 Januari 2016 14:40
-
Bola Indonesia 1 Januari 2016 13:36
LATEST UPDATE
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 15:10
-
Otomotif 22 Maret 2025 15:08
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 15:05
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 14:48
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 14:14
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 13:45
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...