Surabaya United Beri Penjelasan Soal Kasus Tony Ho

Surabaya United Beri Penjelasan Soal Kasus Tony Ho
Tony Ho didepak Surabaya United (c) M. Syarafuddin
- Lamban. Itulah kata yang pas untuk menggambarkan kinerja manajemen Surabaya United. Mereka baru-baru saja mengklarifikasi tentang kasus Tony Ho. Padahal permasalahan Tony Ho sudah muncul di permukaan pada 4 Desember lalu. Tony juga sudah dipecat sejak 5 Desember 2015.


Dalam rilis yang dikirim sejumlah wartawan, manajemen Surabaya United menjelaskan perihal tuntutan Tony Ho yang merasa gajinya di bulan Desember 2014, belum dibayarkan oleh manajemen klub milik Gede Widiade ini.


Surabaya United mengklaim bahwa mereka sudah tak memiliki utang ke Tony Ho di bulan tersebut. Karena manajemen Surabaya United musim 2014 sudah membayarkan gaji Tony untuk bulan itu. Pada tahun 2014 lalu, Tony dikontrak setahun. Mulai Januari hingga akhir Desember 2014.


Jika Tony menuntut gaji untuk bulan Desember 2014 pada manajemen baru di bawah kendali Gede Widiade, manajemen merasa tidak punya kewajiban untuk membayarnya. Sebab, pada bulan Desember 2014 belum terjadi kesepakatan antara manajemen Surabaya United dengan Tony.


Bahkan pelatih asal Makassar itu sempat tidak mendampingi tim di bulan Januari karena sedang menjalani kursus kepelatihan di Jakarta. Ia juga tidak bersama skuat Surabaya United ketika tim ini turun di turnamen SCM Cup di bulan Februari.  


"Saya diutus oleh Pak Gede untuk menemui Coach Tony. Saya sendiri yang datang ke beliau untuk meminta nomor rekeningnya. Tapi saat itu Coach Tony menolak memberikan nomor rekeningnya karena saat itu manajemen lama masih menunggak utang tiga bulan gaji di bulan-bulan sebelumnya,” jelas Rahmad Sumanjaya, Sekretaris Surabaya United.


Menurut Rahmad, Tony menolak untuk menjalin kesepakatan karena tuntutannya soal peningkatan gaji dari Rp 500 juta menjadi Rp 700 juta, serta rumah kontrakan sendiri tidak dikabulkan oleh manajemen. Tony sendiri baru rutin mendampingi tim sejak ia bersedia menandatangani kontrak pada Maret 2015.


Meski baru pada bulan Maret Tony melakukan kesepakatan dengan manajemen Surabaya United, Tony sendiri menerima uang Rp 200 juta sebagai tanda jadi. Manajemen membayar penuh kontrak Tony layaknya staf pelatih lain yang aktif dan rutin mendampingi tim sejak Desember 2014.


"Silakan menilai sendiri. Kami tidak dalam rangka mencari pembenaran atau bahkan memutarbalikkan fakta," tutup Rahmad. [initial]


 (faw/pra)