Suporter Tentara Dilarang Masuk Stadion, PS TNI Tak Ambil Pusing

Suporter Tentara Dilarang Masuk Stadion, PS TNI Tak Ambil Pusing
Rudy Eka Priyambada (c) Fitri Apriani

Bola.net - - PS TNI mengaku tak risau harus berjuang sendiri di lapangan tanpa dukungan suporter mereka, yang berasal dari kalangan prajurit TNI. The Army, julukan PS TNI, mengaku semangat juang mereka tak akan terpengaruh dengan hal ini.

"Sudah biasa. Rata-rata, kita bermain juga tak didampingi suporter," ujar Pelatih PS TNI, Rudy Eka Priyambada.

"Saya rasa tak akan jadi kendala bagi kami," sambungnya.

Lebih lanjut, Rudy mengaku tak mau banyak berkomentar terkait larangan sementara bagi prajurit untuk menonton langsung di stadion. Ia menilai hal ini tak terkait dengan klubnya.

"Saya tak mau banyak berkomentar. Kami kan beda tim. Saya fokus pada tim sendiri," tuturnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PSSI, yang juga Pangkostrad, Edy Rahmayadi, untuk sementara akan melarang para prajurit menonton langsung pertandingan sepakbola di stadion. Hal ini menyusul meninggalnya Banu Rusman, yang menjadi korban pengeroyokan, usai pertandingan Babak 16 Besar Liga 2, antara Persita Tangerang dan PSMS Medan di Stadion Mini Cibinong, Jawa Barat, Rabu .

Banu, yang baru berusia 17 tahun ini, mengalami pendarahan di otak akibat pukulan balok dan sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON), Cawang. Pria yang merupakan anggota Laskar Benteng Viola (LBV), suporter Persita, Korwil Tangerang Selatan, mengembuskan nafas terakhir, Kamis (12/10).

Menurut keterangan saksi mata, seusai pertandingan, PSMS melakukan selebrasi kemenangan dengan memberi aplaus dan hormat ke arah penonton di tribun timur. Tidak lama kemudian, suporter Persita, yang berada di tribun selatan, turun ke lapangan sambil membawa spanduk bertuliskan 'BOLA ITU BUNDAR, YAKIN?', yang konon ditujukan kepada manajemen Persita.

Pada saat yang bersamaan, beberapa oknum suporter Persita di ujung tribun selatan, yang berdekatan dengan tribun timur, saling mengolok-olok dengan para prajurit TNI yang menonton di tribun timur. Teriakan olokan semakin panas dan tegang, dan tiba-tiba terjadi provokasi.

Lemparan batu sebesar genggaman tangan melayang beberapa kali ke arah para prajurit TNI. Hal ini sontak memancing kemarahan para prajurit. Tanpa dikomando, para prajurit yang berjumlah ratusan berlari turun ke lapangan hijau. Sebagian meloncat dari pagar besi pembatas, sedangkan sebagian turun ke bawah dan merusak pintu besi yang sudah terkunci.

Secara sporadis mereka menyerang suporter La Viola. Beberapa orang oknum prajurit, juga merusak fasilitas stadion, membongkar rangka A-Board untuk dijadikan alat pukul.

Mereka merangsek suporter Persita hingga keluar stadion melalui pintu-pintu tribun barat. Sekelompok pasukan Brimob yang lengkap menggunakan tameng dan alat pukul, hanya bisa bersikap pasif dan melindungi beberapa orang suporter yang terjebak di dalam lapangan hijau.

Lebih lanjut, Ruddy menyebut bahwa. PS TNI memiliki target sendiri yang harus diraih. Menurutnya, mereka ingin fokus untuk lolos dari jeratan degradasi.

"Saya fokus menyiapkan tim ini agar menjauhi zona degradasi. Kami juga ingin memperbaiki manajemen agar ke depannya klub ini bisa jadi kebanggaan," tandasnya.(den/dzi)