Suporter se-Jawa Timur Beri Dukungan kepada Satgas Antimafia Bola

Suporter se-Jawa Timur Beri Dukungan kepada Satgas Antimafia Bola
Ilustrasi Match Fixing (c) Nerds of Gambling

Bola.net - Perwakilan suporter se-Jawa Timur memberi dukungan kepada satgas antimafia bola untuk memberantas praktik pengaturan skor dan penyuapan di Liga Indonesia. Mereka menyerahkan pernyataan dan petisi ke Mapolda Jawa Timur, Senin (14/01).

Salah satu perwakilan suporter dari K-Conk Mania, Jimhur Saros mengatakan, dukungan tersebut diberikan agar polisi semakin serius memberantas praktik pengaturan skor. Sebab suporter tidak ingin sepak bola Indonesia dikotori dengan praktik tersebut.

"Yang kita harapkan permainan selama ini khususnya sepak bola yang sangat dicintai dan diminati masyarakat, jangan selalu dikecewakan para penonton dan suporter oleh permainan mafia bola," kata Jimhur kepada Bola.net.

Jimhur juga ingin agar kepolisian tidak hanya menangkap para pelaku kelas menengah ke bawah. Pelaku kelas kakap yang juga dibentengi oleh sistem yang sangat kuat juga harus diusut tuntas.

Baca pernyataan dari para perwakilan supporter di Jawa Timur selengkapnya di bawah ini.

1 dari 2 halaman

Satu Suara

Tidak hanya Jihmur, perwakilan suporter dari Ultras Gresik juga menyuarakan pesan yang sama. Mereka tidak ingin kepolisian setengah hati dalam memberantas praktik lancung di dunia sepak bola. Apalagi di Jawa Timur juga belum tersentuh satgas.

"Kita ingin menegaskan kepada kepolisian bahwa harus dijalankan secara konkrit, tidak bisa main-main," pinta Ludiyono, suporter Ultras Gresik.

2 dari 2 halaman

Tidak Pandang Bulu

Suporter Mojokerto Fans juga mendukung kepolisian mengusut tuntas praktik pengaturan skor. Karena jika tidak dilawan, mafia akan terus merusak persepakbolaan Indonesia.

"Kalau suporter tidak berteriak, mafia akan ada selamanya," kata Imam Leak, salah satu perwakilan dari Mojokerto Fans.

Tetapi Imam mengaku lebih fokus untuk melakukan perlawanan kepada klubnya sendiri, PSMP Mojokerto yang diduga terlibat dalam praktik pengaturan skor di Liga 2. Perlawanan dilakukan dengan terus bersuara di media sosial.

"Untuk gerakan besar belum ada, tapi kita melakukan gerakan dari dalam, kita teriak di medsos. Inilah perlawanan kami, bahwa di Mojokerto harus jauh dan harus hilang mafia itu," tegas Imam.