Suporter Pertanyakan Pencoretan Ismail Haris

Suporter Pertanyakan Pencoretan Ismail Haris
Rully Habibie. (c) Apriani Landa
Bola.net - Hasil evaluasi dan nama-nama pemain PSM Makassar yang dicoret manajemen PT Pagolona Sulawesi Mandiri (PSM) sudah sampai kepada suporter. Satu pertanyaan yang langsung terlontar adalah: "Mengapa Ismail Haris yang dicoret?"

Pertanyaan ini dilontarkan langsung oleh perdana menteri kelompok suporter Red Gank, Sul Dg Kulle, ketika melihat daftar nama-nama pemain yang dicoret oleh manajemen, Selasa (6/8/2013).

Menurut Sul, Ismail adalah pemain muda asli daerah yang cukup potensial. Lagipula pencoretan yang dilakukan manajemen sebutnya tidak berdasar.

"Jika menilik dari segi aspek kontribusi, bagaimana mau dilihat kemampuan terbaiknya kalau dari era Petar Segrt hingga Imran Amirullah dia tidak pernah dimainkan," kata Sul.

"Mudah-mudahan tidak ada tendensi dari pencoretan pemain, bukannya kami ingin membandingkan dengan pemain lain tetapi kami melihatnya dengan bijak terkait pencoretan itu. Padahal faktanya, dia itu pemain yang cukup bagus, hanya tinggal kesempatan saja yang belum diberikan," sambungnya.

Suporter membandingkan dengan Mirko Spasojevic dan I made Dwi Aryadana yang sering dimainkan meski dari bangku cadangan, namun penampilannya tidak kunjung meningkat. Made yang sudah dua musim di PSM tapi belum sekalipun mencetak gol. Pada evaluasi kali ini, justru malah nama Made yang dipertahankan, sementara Mirko dicoret. Sebelum ada hasil evaluasi, Mirko sudah memutuskan pulang ke negaranya Montengro

CEO PT PSM, Rully Habibie yang dimintai tanggapannya membantah jika pencoretan pemain yang dilakukan ini berdasarkan like dan dislike terhadap pemain. "semua keputusan itu mempunyai alasan dan tidak ada hubungannya dengan siapa pemain tersebut. Pencoretan itu berdasarkan data, saya pun bisa kapan saja digantikan kalau memang selama ini saya tidak bekerja sesuai dengan desk job saya," jelasnya.

Ismail sendiri hanya bisa pasrah menerima nasibnya dicoret oleh manajemen PT PSM. Kini ia hanya bisa mencari klub baru agar karir sepakbolanya bisa tetap berjalan. "Tidak apa-apa. Di dunia sepakbola itu sudah biasa," tandasnya. (nda/rdt)