Suporter Kembali Jadi Tumbal, Ini Kata SOS

Suporter Kembali Jadi Tumbal, Ini Kata SOS
Ricko Andrean saat masih di rawat di Rumah Sakit. (c) InfokomJakmania

Bola.net - - Save Our Soccer (SOS) angkat bicara terkait kembali jatuhnya korban jiwa di kalangan suporter. Mereka menilai berjatuhannya korban sebagai tumbal sepakbola Indonesia merupakan hal yang tak bisa dipandang enteng.

Menurut Koordinator SOS, Akmal Marhali, terus jatuhnya korban di kalangan suporter adalah hal serius. Hal ini, sambungnya, tak bisa sekadar dianggap sebuah kecelakaan sepakbola.

"Hal Ini harus ditangani secara serius pihak-pihak terkait. Terlalu mahal sepak bola harus dibayar dengan nyawa," ujar Akmal.

Akmal menambahkan, pemerintah dan pihak-pihak terkait harus segera bertindak. Mereka wajib bertanggung jawab mencegah terus berjatuhannya korban di sepakbola Indonesia.

"Buat apa ada sepak bola bila masih ada darah, nyawa, dan air mata terbuang sia-sia," tuturnya.

Akmal menambahkan, seharusnya permusuhan dalam sepakbola harus dihentikan. Pasalnya, rivalitas yang ada hanya selama 90 menit di lapangan.

"Ini yang harus dipahami semua elemen sepakbola di tanah air. Sepakbola adalah hiburan, bukan tempat pemakaman," ia menambahkan.

Sebelumnya, tumbal kembali jatuh di sepakbola Indonesia. Seorang bobotoh, bernama Ricko Andrean harus kehilangan nyawanya akibat menjadi korban pengeroyokan oknum bobotoh sendiri. Ia menghembuskan nafas terakhirnya di RS Santo Yusuf Bandung, Kamis pagi tadi.

Ricko dikeroyok oknum bobotoh di Tribun Utara GBLA saat hendak memberikan minum dan menolong anggota The Jakmania yang diintimidasi oleh sejumlah bobotoh.

SOS mencatat Ricko sebagai korban jiwa ke-56 dari kekerasan yang terus terjadi di sepakbola Indonesia. Ia juga merupakan korban kelima dari bobotoh.(den/dzi)