
Bola.net - Perjuangan pemain PSM Makassar agar bisa bertahan di papan atas IPL ternyata tidak didukung dengan keuangan yang memadai. Andi Oddang dkk lagi-lagi harus gigit jari karena gaji bulan Mei yang seharusnya sudah dibayarkan per tanggal 15 Mei belum juga ditransfer.
Padahal, skuad Ayam Jantan dari Timur sudah bersabar gaji bulan April mereka belum dibayar secara full oleh konsorsium selaku pemegang saham PSM. Sampai saat ini, konsorsium baru membayar gaji pemain untuk bulan April sebesar 20 persen.
"Belum ada gaji masuk. Baik gaji sisa bulan April maupun gaji Mei. Saya sudah cek di rekening,” kata bek PSM, Satrio Syam. “Kondisi ini sangat mengecewakan, tetapi kami tidak bisa berbuat apa-apa. Kami akan mencoba tetap profesional dan tidak berpikir untuk mogok lagi," lanjutnya.
Kapten PSM, Andi Oddang, juga tidak bisa menyembunyikan kekesalannya. Pasalnya, seluruh pemain membutuhkan uang untuk menghidupi keluarganya. Apalagi, gaji dari PSM merupakan satu-satunya sumber penghasilan mereka. "Kami sudah berusaha maksimal di lapangan tetapi gaji masih selalu tersendat. Kami sangat butuh uang untuk menghidupi keluarga," ungkap Oddang.
Pelatih PSM, Petar Segrt, pun menyesalkan keterlambatan gaji tersebut. Ia ikut prihatin dengan kondisi ini dan berharap agar konsorsium bisa segera menemukan jalan keluar. Meski dibelit masalah keuangan, Petar bangga karena pemainnya bisa berbesar hati dan menjami tidak akan melakukan aksi mogok lagi.
Geladang PSM, Rasyid A Bakri, mengatakan bahwa dirinya tetap semangat bertanding demi PSM meski gaji belum dibayar. "Tidak ada gunanya mogok karena masalah yang sama banyak di IPL dan ISL. Yang penting sepak bola Indonesia bisa maju. Memang kita butuh uang tetapi itu bukan segalanya. Semua butuh gajinya. Harus cepat manajemen bergerak karena pemain butuh makan," harap Rasyid.
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) PSM, Rully Habibie, mengatakan jika pihaknya masih terus mengupayakan agar gaji seluruh pemain untuk bulan April dan Mei dapat segera dibayarkan. Untuk menutupi gaji pemain tersebut, manajemen membutuhkan uang sekitar Rp 1 miliar.
"Kami kesulitan karena konsorsium masih mengalami kendala keuangan. Saya masih berusaha keras dan ini memang masih kendala finansial di pusat," ungkap Rully. (bola/nda)
Padahal, skuad Ayam Jantan dari Timur sudah bersabar gaji bulan April mereka belum dibayar secara full oleh konsorsium selaku pemegang saham PSM. Sampai saat ini, konsorsium baru membayar gaji pemain untuk bulan April sebesar 20 persen.
"Belum ada gaji masuk. Baik gaji sisa bulan April maupun gaji Mei. Saya sudah cek di rekening,” kata bek PSM, Satrio Syam. “Kondisi ini sangat mengecewakan, tetapi kami tidak bisa berbuat apa-apa. Kami akan mencoba tetap profesional dan tidak berpikir untuk mogok lagi," lanjutnya.
Kapten PSM, Andi Oddang, juga tidak bisa menyembunyikan kekesalannya. Pasalnya, seluruh pemain membutuhkan uang untuk menghidupi keluarganya. Apalagi, gaji dari PSM merupakan satu-satunya sumber penghasilan mereka. "Kami sudah berusaha maksimal di lapangan tetapi gaji masih selalu tersendat. Kami sangat butuh uang untuk menghidupi keluarga," ungkap Oddang.
Pelatih PSM, Petar Segrt, pun menyesalkan keterlambatan gaji tersebut. Ia ikut prihatin dengan kondisi ini dan berharap agar konsorsium bisa segera menemukan jalan keluar. Meski dibelit masalah keuangan, Petar bangga karena pemainnya bisa berbesar hati dan menjami tidak akan melakukan aksi mogok lagi.
Geladang PSM, Rasyid A Bakri, mengatakan bahwa dirinya tetap semangat bertanding demi PSM meski gaji belum dibayar. "Tidak ada gunanya mogok karena masalah yang sama banyak di IPL dan ISL. Yang penting sepak bola Indonesia bisa maju. Memang kita butuh uang tetapi itu bukan segalanya. Semua butuh gajinya. Harus cepat manajemen bergerak karena pemain butuh makan," harap Rasyid.
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) PSM, Rully Habibie, mengatakan jika pihaknya masih terus mengupayakan agar gaji seluruh pemain untuk bulan April dan Mei dapat segera dibayarkan. Untuk menutupi gaji pemain tersebut, manajemen membutuhkan uang sekitar Rp 1 miliar.
"Kami kesulitan karena konsorsium masih mengalami kendala keuangan. Saya masih berusaha keras dan ini memang masih kendala finansial di pusat," ungkap Rully. (bola/nda)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 14 Mei 2012 16:55
-
Bola Indonesia 13 Mei 2012 22:15
-
Bola Indonesia 4 Mei 2012 15:35
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 18:31
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 18:29
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 18:27
-
Liga Inggris 22 Maret 2025 17:58
-
Liga Inggris 22 Maret 2025 17:50
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 17:03
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...