Subsidi Liga 1 Musim 2019 Turun, Ini Tanggapan Manajemen Arema FC

Subsidi Liga 1 Musim 2019 Turun, Ini Tanggapan Manajemen Arema FC
Ruddy Widodo (c) Fitri Apriani

Bola.net - - General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, angkat bicara soal turunnya besaran subsidi klub untuk kompetisi Liga 1 musim 2019 ini. Namun, alih-alih bersuara keras soal turunnya nilai subsidi ini, Ruddy justru mengaku tak mempermasalahkan hal tersebut.

"Kami tidak mempermasalahkan besaran nilai subsidi," kata Ruddy Widodo, Rabu (08/05).

"Bagi kami, berapa pun nilai subsidi tak ada masalah. Asalkan, tidak ada masalah ke depannya, termasuk dengan beban keuangan yang harus ditanggung operator," sambungnya.

Sebelumnya, dalam manager meeting jelang Liga 1 musim 2019 diketahui bahwa jumlah nilai subsidi yang akan diterima klub-klub peserta mengalami penurunan. Musim ini, klub-klub peserta hanya akan menerima Rp5 miliar.

Hal ini mengalami penurunan dari musim lalu yang mencapai Rp 7,5 miliar. Waktu itu, subsidi untuk klub berjumlah Rp 5 miliar. Sementara, sisanya -Rp 2,5 miliar- dialokasikan untuk pembinaan usia muda di klub.

Bagaimana skema pembayaran subsidi bagi klub-klub peserta Liga 1 musim ini? Simak di bawah ini.

1 dari 2 halaman

Dibayar dengan Sistem Termin

Sementara itu, menurut Ruddy, untuk pembayaran subsidi pada musim ini masih dilakukan dengan sistem termin. Artinya, jumlah Rp 5 miliar ini tak serta merta diberikan utuh pada klub peserta.

"Jadi, dari Rp 5 miliar ini, sudah diberikan Rp 1 miliar ke klub-klub. Kebetulan, ini sudah ditransfer pada Jumat (03/05) lalu," katanya.

"Kemudian, sisanya, dibayar dengan termin delapan bulan. Jadi, tiap bulan, kami akan mendapat Rp 500 juta," ia menambahkan.

Ruddy sendiri mengaku sepakat dengan sistem termin ini. Pasalnya, dengan sistem ini, mereka bisa lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan.

"Jika langsung dibayarkan, tentu ada risiko ini akan salah dimanfaatkan," tuturnya.

2 dari 2 halaman

Bukan Makanan Pokok

Lebih lanjut, Ruddy mengaku tak mempermasalahkan besaran yang justru turun, kendati anggaran pengeluaran Arema justru meningkat pada musim ini. Pasalnya, menurut pria berusia 48 tahun tersebut, subsidi bukanlah 'makanan pokok' bagi Arema.

"Kami kembalikan saja bahwa subsidi ini ibaratnya hanya makanan suplemen, bukan yang pokok. Sudah dua musim ini, alhamdulillah, kami bisa seperti ini," kata Ruddy.

"Tentu, kami harus meng-cover kekurangan anggaran ini dengan sumber-sumber lain, terutama dari sponsor," tandasnya.

Arema sendiri, musim ini menganggarkan pengeluaran sebesar Rp 25 miliar, mengalami peningkatan sekitar Rp 1-2 miliar dari musim lalu. Peningkatan ini merupakan imbas dari meningkatnya nilai kontrak sejumlah pemain mereka.