Statistik Paul Munster: Pelatih Baru Persebaya Surabaya yang cuma 9 Kali Kalah di Bhayangkara FC

Statistik Paul Munster: Pelatih Baru Persebaya Surabaya yang cuma 9 Kali Kalah di Bhayangkara FC
Paul Munster saat melatih Bhayangkara FC (c) Bola.net/M Iqbal Ichsan

Bola.net - Persebaya Surabaya dipastikan memiliki nakhoda baru lagi. Kali ini, seperti sudah banyak dirumorkan sebelumnya, sosok yang dipercaya menangani Bajul Ijo adalah Paul Munster.

Munster sendiri bukan merupakan sosok anyar di kancah sepak bola Indonesia. Pelatih berusia 41 tahun tersebut sempat menangani Bhayangkara FC dan membawa tim milik polisi ini menjadi salah satu tim disegani di Indonesia.

Munster juga punya sejumlah reputasi mentereng selama berkiprah di Indonesia. Ia hanya sempat merasakan delapan kekalahan di liga. Di semua ajang, ia 'hanya' sempat merasakan sembilan kekalahan.

Dengan reputasi ini, Munster dipercaya mampu membawa Persebaya bangkit. Saat ini, kondisi Persebaya masih terpaku di peringkat ke-13 klasemen sementara BRI Liga 1 2023/2024.

Harapan tinggi terhadap Munster bukannya tanpa alasan. Ia mampu menyulap Bhayangkara FC, yang sempat terpuruk, jadi tim yang sulit dikalahkan.

Selain itu, ada sejumlah hal lain dalam sepak terjang Munster yang menjadi catatan emasnya selama berkiprah di Tanah Air.

Bagaimana sepak terjang Paul Munster bersama Bhayangkara FC di Indonesia? Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 5 halaman

Penyelamat Bhayangkara FC dari Degradasi

Munster mengawali kariernya di Indonesia pada September 2019. Ia bergabung dengan Bhayangkara FC di tengah musim 2019/2020.

Tugas Munster saat itu sangat berat. Ia harus menggantikan peran Alfredo Vera, yang gagal membawa The Guardian tampil moncer. Waktu itu, Bhayangkara bahkan sempat terjebak di papan bawah.

Namun, Munster sukses membawa Bhayangkara FC tampil moncer. Dalam 17 laga tersisa, pelatih kelahiran Irlandia Utara ini sukses membawa timnya mencatatkan sepuluh kemenangan, lima hasil imbang, dan hanya dua kali kalah.

Tak hanya menyelamatkan Bhayangkara FC, Munster pun sukses membawa tim tersebut mengakhiri musim di peringkat keempat klasemen akhir. Dari 53 poin yang mereka kumpulkan musim tersebut, 35 di antaranya diraih pada masa kepelatihan Munster.

2 dari 5 halaman

Diganjal Pandemi Covid-19

Terpesona performa Munster kala membesut tim mereka, manajemen Bhayangkara FC memperpanjang kontraknya. Ia pun didapuk menangani The Guardians pada musim 2020/2021.

Namun, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Kompetisi harus berhenti dan dibatalkan akibat pandemi Covid-19.

Ketika kompetisi dihentikan, Bhayangkara FC baru melakoni tiga laga, melawan Persiraja Banda Aceh, Persik Kediri, dan Persija Jakarta. Mereka meraih tiga hasil imbang dalam tiga laga tersebut.

3 dari 5 halaman

Kembali Moncer Usai Pandemi Reda

Jelang musim 2021/2022, pandemi mulai mereda. Walhasil, kompetisi mulai bergulir lagi.

Munster membuktikan bahwa ia bukan sosok pelatih one season wonder. Pada musim 2021/2023, pelatih kelahiran 9 Februari 1982 tersebut sukses membawa tim besutannya tampil kokoh di kompetisi.

Musim tersebut, Bhayangkara FC menuntaskan musim kompetisi di posisi tiga klasemen akhir. Mereka meraih 66 poin dari 34 pertandingan.

Sepanjang musim, The Guardian mencatatkan 19 kemenangan, sembilan hasil imbang, dan enam kekalahan.

Musim ini jadi musim terakhir Munster menangani Bhayangkara FC. Ia kemudian meninggalkan Indonesia untuk menjadi Direktur Teknik di Federasi Sepak Bola Brunei Darussalam.

4 dari 5 halaman

Tinggalkan Catatan Positif di Sepak Bola Indonesia

Munster memang tak lama berkarier di kancah sepak bola Indonesia. Ia pun hanya sempat menangani Bhayangkara FC selama di Indonesia.

Namun, ia mencatatkan catatan positif selama kiprahnya di Tanah Air. Munster membangun reputasinya sebagai salah satu pelatih terbaik yang pernah berkiprah di Indonesia.

Dalam 57 pertandingan bersama Bhayangkara FC, Munster hanya sempat mencecap sembilan kekalahan. Selain delapan kekalahan di liga, satu kekalahan lain dicatatkannya pada laga di Piala Menpora.

Selain itu, Munster juga terkenal sebagai pelatih yang agresif. Dengan skema 4-3-3, pelatih yang juga berpaspor Swedia ini dikenal sebagai penganut fanatik paham sepak bola menyerang. Dalam 57 pertandingan, timnya mencatatkan 83 gol.

Sepanjang menakhodai Bhayangkara FC, Munster mencatatkan 30 kemenangan, delapan hasil imbang, dan sembilan kekalahan. Ia membawa The Guardian mencatatkan total 108 poin, atau rata-rata 1,89 poin dalam tiap laga.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)