
Bola.net - Standarisasi Lisensi Kepelatihan minimal A Nasional yang diterapkan PT Liga Indonesia (PT LI) di Indonesia Super League (ISL) membuat Khusaeri harus mengubur sementara waktu impiannya untuk menjabat sebagai pelatih kepala Gresik United (Persegres).
Tiga laga sudah Khusaeri menjadi pelatih caretaker tim dengan julukan Laskar Joko Samudro itu. Ia tetap dipercaya hingga kini oleh manajemen Persegres melatih tim meski hanya sebatas caretaker. Pasalnya, manajemen sendiri belum terlihat mengambil langkah tegas dalam menentukan pelatih baru setelah memecat pelatih Suharno.
"Saya siap memegang tim ini (Persegres)selama saya masih dipercaya. Namun untuk menjadi pelatih kepala, saya harus sadar diri. Jujur saja saya masih berlisensi C, sedangkan syaratnya harus berlisensi A," ungkap Khusaeri, Senin (25/3).
Menurut Khusaeri, ia sudah pernah mengikuti pendidikan guna mendapatkan Lisensi B. Namun hingga kini Lisensi B belum dapat diterimanya. Padahal, jika sudah mengantongi Lisensi B, jalan untuk naik ke Lisensi A akan lebih dekat. "Hingga kini Lisensi B saya belum juga turun," katanya.
Situasi yang dilanda Khusaeri ini sama persis dengan apa yang dilanda caretaker Persela Lamongan musim ini, Didik Ludianto. Namun, Didik memiliki harapan lebih panjang untuk menjadi pelatih meski sebatas caretaker. Sebab ia mampu mengemas dua kemenangan dari tiga laga yang dilakoninya. Sedangkan Khusaeri hanya mampu memetik satu poin away. Dua laga kandang Persegres yang ditukanginya harus menerima kekalahan dari Sriwijaya FC dan Arema Indonesia.
Khusaeri pun mengaku pasrah jika nantinya manajemen memilih pelatih kepala anyar untuk Persegres. "Ya apabila sudah ada pelatih baru, maka saya siap kembali menjadi asisten pelatih lagi," tandasnya. (fjr/dzi)
Tiga laga sudah Khusaeri menjadi pelatih caretaker tim dengan julukan Laskar Joko Samudro itu. Ia tetap dipercaya hingga kini oleh manajemen Persegres melatih tim meski hanya sebatas caretaker. Pasalnya, manajemen sendiri belum terlihat mengambil langkah tegas dalam menentukan pelatih baru setelah memecat pelatih Suharno.
"Saya siap memegang tim ini (Persegres)selama saya masih dipercaya. Namun untuk menjadi pelatih kepala, saya harus sadar diri. Jujur saja saya masih berlisensi C, sedangkan syaratnya harus berlisensi A," ungkap Khusaeri, Senin (25/3).
Menurut Khusaeri, ia sudah pernah mengikuti pendidikan guna mendapatkan Lisensi B. Namun hingga kini Lisensi B belum dapat diterimanya. Padahal, jika sudah mengantongi Lisensi B, jalan untuk naik ke Lisensi A akan lebih dekat. "Hingga kini Lisensi B saya belum juga turun," katanya.
Situasi yang dilanda Khusaeri ini sama persis dengan apa yang dilanda caretaker Persela Lamongan musim ini, Didik Ludianto. Namun, Didik memiliki harapan lebih panjang untuk menjadi pelatih meski sebatas caretaker. Sebab ia mampu mengemas dua kemenangan dari tiga laga yang dilakoninya. Sedangkan Khusaeri hanya mampu memetik satu poin away. Dua laga kandang Persegres yang ditukanginya harus menerima kekalahan dari Sriwijaya FC dan Arema Indonesia.
Khusaeri pun mengaku pasrah jika nantinya manajemen memilih pelatih kepala anyar untuk Persegres. "Ya apabila sudah ada pelatih baru, maka saya siap kembali menjadi asisten pelatih lagi," tandasnya. (fjr/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 22 Maret 2013 22:29
-
Bola Indonesia 22 Maret 2013 20:32
-
Bola Indonesia 22 Maret 2013 15:26
-
Tim Nasional 22 Maret 2013 12:49
-
Bola Indonesia 21 Maret 2013 20:15
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 05:57
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 05:50
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 05:23
-
Piala Eropa 22 Maret 2025 05:11
-
Piala Eropa 22 Maret 2025 04:48
-
Piala Eropa 22 Maret 2025 04:41
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...