SOS Prihatin Nama Indonesia Tercoreng Akibat Kasus Marcio Souza

SOS Prihatin Nama Indonesia Tercoreng Akibat Kasus Marcio Souza
Marcio Souza (c) ist
- Save Our Soccer (SOS) mengaku prihatin dengan kembali tercorengnya nama Indonesia, terkait penangkapan Marcio Souza di Brasil. Menurut mereka, nama Indonesia tercemar karena Souza -yang ditangkap terkait kasus matchfixing- merupakan salah satu alumnus Indonesia Super League (ISL) dan merupakan penghubung bagi bandar judi, yang salah satunya berasal dari Indonesia.


SOS sangat prihatin terhadap disebutnya nama Indonesia untuk kasus match acting, match setting, dan match fixing," ujar Koordinator SOS, Akmal Marhali.


"Karena itu, SOS meminta PSSI, Pemerintah dan Kepolisian Indonesia bekerjasama untuk memberikan perhatian khusus soal match fixing di bola Indonesia," sambungnya.


Sebelumnya, reputasi sepakbola Indonesia kembali tercoreng. Pasalnya, dua alumni kompetisi sepakbola Indonesia, Marcio Souza dan Anderson da Silva, diterungku kepolisian Brasil. Mereka berdua, dan beberapa orang lainnya, ditangkap karena terlibat sindikat match fixing, yang juga melibatkan bandar judi asal Indonesia, Malaysia dan Tiongkok.


Sementara itu, Akmal menyebut bahwa Kapolri, Badrodin Haiti pernah menyatakan bahwa polisi Indonesia pernah membantu Spanyol memerangi match fixing. Namun, eks jurnalis sebuah media olahraga ini heran bahwa di Indonesia sendiri, pengakuan sejumlah runner match fixing justru didiamkan. Padahal, ia menambahkan, inilah salah satu penyakit berbahaya di sepakbola Indonesia


"Karena itu SOS meminta kelak Kapolri baru, Tito Karnavian, bisa mengambil peran memerangi match fixing di Indonesia," tuturnya.


Lebih lanjut, Akmal kembali menegaskan harapannya agar seluruh pihak terkait seperti PSSI, Kemenpora dan PSSI bekerja sama memerangi match fixing. Lembaga-lembaga ini harus bekerja bersama lintas organisasi untuk memerangi tindakan lancung di lapangan hijau tersebut.


"Sesungguhnya inilah sejatinya reformasi tata kelola sepakbola Indonesia yang diharapkan masyarakat," tandasnya. (den/dzi)