
Bola.net - Sebuah asa diungkapkan Save Our Soccer (SOS) terhadap PSSI, yang merayakan ulang tahun ke-90 pada hari ini. Lembaga yang concern pada perbaikan tata kelola sepak bola Indonesia ini berharap federasi sepak bola Indonesia ini bisa lebih terbuka.
Koordinator SOS, Akmal Marhali, menilai bahwa PSSI kerap kurang terbuka pada pendapat-pendapat pihak lain. Contohnya, menurut eks CEO Persiraja Banda Aceh ini, mereka mengeluarkan keputusan soal status force majeure kompetisi tanpa berbicara dengan pihak-pihak yang juga terdampak.
"Karenanya, ke depannya, saya berharap PSSI bisa mendengar juga suara dari asosiasi pemain dan pelatih. Mereka juga bagian dari sepak bola Indonesia," kata Akmal, beberapa waktu lalu.
Advertisement
"PSSI tak boleh terburu dalam mengambil keputusan dan hanya mendengar satu pihak saja. Selama ini mereka kan condong pada klub saja," sambungnya.
Menurut Akmal, PSSI seharusnya bisa bersikap bijak dan memberi kesempatan pihak-pihak yang terkait untuk bermusyawarah. Hal ini penting agar PSSI bisa benar-benar menjadi payung seluruh stakeholder sepak bola Indonesia.
"Kalau PSSI menjadi fasilitator, pemain, pelatih, dan pihak lain yang terdampak kan bisa jadi punya rujukan," tuturnya.
PSSI sendiri memperingati hari ulang tahun mereka ke-90 pada tahun ini. Federasi sepak bola Indonesia ini didirikan di Yogyakarta pada 19 April 1930.
Sepanjang sejarahnya, sudah banyak hal yang terjadi di tubuh federasi sepak bola Indonesia ini. Bahkan, pada 2011 silam sempat terjadi dualisme di tubuh PSSI.
Pada tahun ini, PSSI pun kembali mendapat cobaan. Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim ini pun terancam mandek di tengah jalan akibat pandemi Corona.
Belakangan, sempat terjadi gonjang-ganjing di tubuh federasi sepak bola Indonesia tersebut. Mundurnya Ratu Tisha Destria dari kursi Sekjen PSSI berujung pada polemik soal siapa yang akan menggantikannya.
Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Waktu Berkontemplasi
Lebih lanjut, Akmal menyebut bahwa perayaan ulang tahun di tengah pandemi Corona seharusnya dimanfaatkan PSSI untuk merenung. Saat ini, sambung mantan jurnalis olahraga tersebut, ini adalah saat pas bagi PSSI mengurai sejarah dan mengembalikan PSSI ke jalurnya.
"Ini saat mengembalikan PSSI kembali ke khittahnya dengan semangat patriotisme yang dibangun Ir. Soeratin juga mengedepankan persatuan dan kesatuan untuk mengejar prestasi yang didambakan," tutur Akmal.
"Sejatinya, masyarakat sepak bola menanti era baru PSSI yang mampu berlari cepat, bersinergi dengan pemerintah untuk membangun dua prestasi: industri dan juga trofi. Karena itu, para stakeholder sepak bola nasional pun harus sepakat bahwa sudah waktunya membuat sepak bola Indonesia berjaya untuk kebanggaan Ibu Pertiwi," tandasnya.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 18 April 2020 08:00
-
Bola Indonesia 17 April 2020 18:52
-
Bola Indonesia 17 April 2020 09:59
LATEST UPDATE
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 13:45
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 13:32
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 13:14
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 12:45
-
Liga Inggris 22 Maret 2025 12:17
-
Piala Eropa 22 Maret 2025 12:01
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...