Soal Suporter Jika Kompetisi Dihelat di Jawa, Madura, dan Bali, Ini Kata Arema FC

Soal Suporter Jika Kompetisi Dihelat di Jawa, Madura, dan Bali, Ini Kata Arema FC
Shopee Liga 1 2020. (c) bolanet

Bola.net - Ruddy Widodo angkat bicara soal usulannya agar kelanjutan kompetisi Shopee Liga 1 dipusatkan di Jawa, Madura, dan Bali. Menurut General Manager Arema FC tersebut, klub-klub yang harus hijrah dari kandangnya tak perlu takut soal faktor suporter jika rencana ini jadi direalisasikan.

"Menurut saya, untuk suporter ini bukan jadi masalah," ungkap Ruddy.

"Toh, kendati bermain di kandang sendiri, saya rasa suporter tim tuan rumah pun tidak akan mendukung langsung di stadion. Jadi, saya rasa akan sama saja," sambungnya.

Menurut Ruddy ada sejumlah alasan di balik tidak hadirnya suporter tuan rumah untuk mendukung langsung tim kesayangan mereka kendati bermain di kandang. Salah satunya, bisa jadi adanya protokol kesehatan yang mengharuskan pertandingan dihelat tanpa penonton.

"Kendati diperbolehkan pun, saya prediksi, tiga bulan pertama, stadion bakal tetap sepi," tuturnya.

"Selain ekonomi yang saat ini terpuruk, saya rasa juga masih ada ketakutan dari sebagian orang untuk kembali ke stadion," Ruddy menambahkan.

Sebelumnya, Arema FC membeber usulan mereka terkait kelanjutan kompetisi Shopee Liga 1 musim 2020. Klub berlogo singa mengepal ini melontarkan ide agar kelanjutan kompetisi dipusatkan di Jawa, Bali, dan Madura.

Ruddy Widodo sendiri mengaku telah melontarkan usulan ini pada rapat virtual antara PSSI dan klub-klub peserta Liga 1 musim 2020, Rabu (27/05) lalu. Usulan ini, sambung Ruddy, dilontarkan Arema sebagai salah satu solusi mengurangi potensi paparan virus Corona jika kompetisi dimulai lagi.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

1 dari 1 halaman

Hijrah Lebih Menguntungkan

Lebih lanjut, Ruddy menyebut bahwa saat ini 12 dari 18 klub peserta Liga 1 musim 2020 berkandang di Pulau Jawa, Madura, dan Bali. Karenanya, lebih menguntungkan jika enam klub lain hijrah ke tiga pulau tersebut.

"Kalau pindah tentu mereka akan lebih untung. Mereka bisa lebih hemat," ungkap Ruddy.

"Paling tidak, dari biaya tandang saja kan mereka bisa lebih hemat," sambungnya.

Namun, Ruddy mengakui, ada biaya lain yang akan membengkak jika klub-klub tersebut hijrah, terutama biaya akomodasi. Karenanya, ia menyebut, jika rencana ini disetujui, klub-klub yang hijrah ini harus mendapat tambahan dana komersial dari PSSI dan operator kompetisi.

"Memang harus ada tambahan untuk mereka. Kami rasa klub-klub lain juga tak akan keberatan," ia menandaskan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)