Soal Kepastian Jadwal Liga 1, Ini Harapan Arema

Soal Kepastian Jadwal Liga 1, Ini Harapan Arema
Ruddy Widodo (c) Fitri Apriani

Bola.net - Sengkarut jadwal lanjutan Shopee Liga 1 musim 2019 bakal segera menemui titik terang. Klub-klub peserta Liga 1 bersama PT Liga Indonesia Baru, sebagai operator, akan bertemu akhir pekan ini untuk membahas kelanjutan kompetisi kasta tertinggi Indonesia tersebut.

General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, mengaku telah mendapat undangan pertemuan yang bakal dihelat di Bali, Sabtu (12/10/2019) lusa. Ia pun memiliki sejumlah harapan soal jadwal kompetisi, yang kemungkinan besar dibahas pada pertemuan tersebut.

"Yang penting, bagi kami, jadwal masih memperhitungkan waktu recovery, yang masuk akal, bagi para pemain, kami tak masalah," ucap Ruddy.

"Kecuali awal pekan main, kemudian tengah pekan main lagi, kami -dan kemungkinan besar tim-tim lain- pasti tak akan sepakat," sambungnya.

Menurut Ruddy, waktu recovery pun harus dikomparasi dengan jarak tempuh tim untuk melakoni sebuah pertandingan. Idealnya, sambung pria berusia 48 tahun tersebut, ada jeda lima hari antarpertandingan.

"Mungkin, jika dalam satu provinsi, seperti di Jawa Timur, tak masalah jika jedanya empat hari," tuturnya.

Sebelumnya, sempat muncul sejumlah spekulasi soal kelanjutan Shopee Liga 1 musim 2019 ini. Banyak pihak yang menyebut bahwa jadwal kompetisi ini bakal mundur, termasuk akibat situasi keamanan dan politik yang belum kondusif.

Bagaimana tanggapan Arema soal banyaknya spekulasi soal kelanjutan kompetisi musim 2019? Simak di bawah ini.

1 dari 2 halaman

Tak Masalah Mundur

Ruddy menyebut, ada kemungkinan kompetisi bakal mundur. Dari yang seharusnya berakhir pada 22 Desember, bisa jadi kompetisi bakal usai pada akhir Desember. Hal ini, menurut Ruddy, tak lepas dari masih banyaknya pertandingan yang tertunda.

Manajer asal Madiun ini mengaku bahwa Arema tak mempermasalahkan jika kompetisi akhirnya diundur. Namun, semua tim harus paham bahwa mereka tetap harus menghormati Hari Raya Natal, yang jatuh pada 25 Desember.

"Yang jadi masalah, mungkin tim yang mayoritas pemainnya nonmuslim tak bakal bisa bermain pada saat itu," kata Ruddy.

2 dari 2 halaman

Ogah Ubah Format

Jika mereka menerima opsi jadwal kompetisi mundur, Arema memastikan tak mau jika format kompetisi diubah, jadi dua wilayah misalnya, demi menghemat waktu kompetisi. Menurut Ruddy, ini adalah bentuk pengkhianatan pada azas fairplay.

"Arema sudah pernah merasakan hal tersebut pada 2014 dan memahami sakit dan kecewanya. Saya yakin, jika ini terulang, pasti klub-klub yang berada di papan atas akan menolak," ujar Ruddy.

"Sepak bola ini kan olahraga. Tentu, dalam olahraga, azas fairplay harus dijunjung tinggi," ia menandaskan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)