Soal In-kyun dan Malvino, Arema FC Akan Minta Bantuan PSSI dan PT LIB

Soal In-kyun dan Malvino, Arema FC Akan Minta Bantuan PSSI dan PT LIB
Tiga pemain asing anyar Arema musim 2020, Jonathan Bauman, Elias Alderete, dan Matias Malvino. (c) Dendy Gandakusumah

Bola.net - Manajemen Arema FC angkat bicara soal nasib dua pemain mereka, Matias Malvino dan Oh In-kyun, yang terancam kesulitan untuk kembali ke Indonesia. Klub berlogo singa mengepal ini berencana untuk meminta bantuan dari PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) dan PSSI.

"Insyaallah, pekan depan akan ada manager's meeting," ucap General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, pada Bola.net.

"Saya akan berbicara soal pemain asing yang kesulitan kembali ke Indonesia, termasuk Malvino dan In-kyun. Saya akan coba minta bantuan secara kelembagaan," sambungnya.

Sebelumnya, Oh In-kyun dan Matias Malvino disebut mengalami kesulitan untuk kembali ke Indonesia dan bergabung dengan timnya. Pasalnya, dua pemain ini terganjal aturan keimigrasian, yang berlaku pada masa pandemi ini.

Dua pemain ini memilih mudik ke kampung halaman mereka ketika kompetisi Shopee Liga 1 musim 2020 dihentikan beberapa waktu lalu. Malvino pulang ke Uruguay, sedangkan In-kyun pulang ke Korea Selatan.

Permasalahan muncul ketika dua pemain ini hendak kembali ke Indonesia. Pasalnya, Kementerian Hukum dan HAM mengeluarkan Permenkumham No 11 Tahun 2020. Peraturan ini berisi pelarangan sementara orang asing masuk wilayah negara Republik Indonesia.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Rugikan Semua Pihak

Menurut Ruddy, harus segera ada penyelesaian soal permasalahan pemain asing yang kesulitan kembali ke Indonesia akibat adanya Permenkumham No 11 2020 ini. Pasalnya, menurut pria berusia 48 tahun tersebut, permasalahan ini rentan merugikan semua pihak.

"Pemain dirugikan karena tidak bisa kembali ke Indonesia. Padahal, mereka sudah tak sabar ingin bergabung dengan tim dan memulai lagi kompetisi," ungkap Ruddy.

"Di sisi lain, klub juga rugi. Pasalnya, mereka tetap harus memenuhi hak si pemain, sedangkan para pemain tersebut tidak bisa kembali ke Indonesia. Semuanya rugi. Karenanya, harus lekas ada penyelesaian untuk hal ini," ia menandaskan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)