
Bola.net - Jalan buntu kembali ditemui skuad Persipasi Bekasi, kontestan Divisi Utama versi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS) musim 2011/2012, yang terus memperjuangkan haknya. Terhitung sejak Januari 2012 hingga kini, gaji mereka belum dibayarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.
"Bahkan, para pemain memutuskan untuk mengamen dalam dua hari ini. Itu dilakukan untuk menyambung hidup dan menafkahi keluarga mereka. Derita yang kami alami begitu berat," terang pelatih fisik Persipasi, Ega Raka Ghalih, kepada Bola.net.
Dikatakan Ega, dirinya sangat kecewa dengan sikap manajemen Persipasi pimpinan Dana Satria, yang dinilai tidak memilik kepekaan. Derita tim pelatih dan pemain klub berjuluk Laskar Patriot, diperparah sikap Walikota Bekasi Rahmat Effendi yang terang-terangan ogah bertangggung jawab.
"Semula, Walikota berjanji akan menjadi penyelamat bagi Persipasi. Kini, Walikota tiba-tiba cuci tangan dan mengabaikan kesejahteraan kami," lanjutnya.
Bahkan, dalam beberapa kali kesempatan, dikatakan Ega, Pepen -sapaan Rahmat Effendi- selalu menghindar agar tidak terus dituntut apa yang pernah diucapkannya.
Diterangkan Ega lagi, Pepen kerap berkilah dengan alasan jika Persipasi bukan kewajiban Pemkot Bekasi dan justru meminta pihak Yayasan Persipasi yang ditangani Dana Satria untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
"Tadi pagi, saya diminta TvOne untuk menyampaikan keluhan di acara Apa Kabar Indonesia Pagi. Tiba-tiba, para pemain melarang lantaran ada kabar dari Pengurus Cabang (Pengcab) PSSI, Mardani, akan memberikan dana talangan. Karena takut dana tersebut tidak dibayarkan jika saya melangsungkan wawancara, akhirnya saya batalkan saja. Apesnya, setelah saya batalkan, ternyata uang tersebut juga tidak kunjung cair," keluhnya. (esa/dzi)
"Bahkan, para pemain memutuskan untuk mengamen dalam dua hari ini. Itu dilakukan untuk menyambung hidup dan menafkahi keluarga mereka. Derita yang kami alami begitu berat," terang pelatih fisik Persipasi, Ega Raka Ghalih, kepada Bola.net.
Dikatakan Ega, dirinya sangat kecewa dengan sikap manajemen Persipasi pimpinan Dana Satria, yang dinilai tidak memilik kepekaan. Derita tim pelatih dan pemain klub berjuluk Laskar Patriot, diperparah sikap Walikota Bekasi Rahmat Effendi yang terang-terangan ogah bertangggung jawab.
"Semula, Walikota berjanji akan menjadi penyelamat bagi Persipasi. Kini, Walikota tiba-tiba cuci tangan dan mengabaikan kesejahteraan kami," lanjutnya.
Bahkan, dalam beberapa kali kesempatan, dikatakan Ega, Pepen -sapaan Rahmat Effendi- selalu menghindar agar tidak terus dituntut apa yang pernah diucapkannya.
Diterangkan Ega lagi, Pepen kerap berkilah dengan alasan jika Persipasi bukan kewajiban Pemkot Bekasi dan justru meminta pihak Yayasan Persipasi yang ditangani Dana Satria untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
"Tadi pagi, saya diminta TvOne untuk menyampaikan keluhan di acara Apa Kabar Indonesia Pagi. Tiba-tiba, para pemain melarang lantaran ada kabar dari Pengurus Cabang (Pengcab) PSSI, Mardani, akan memberikan dana talangan. Karena takut dana tersebut tidak dibayarkan jika saya melangsungkan wawancara, akhirnya saya batalkan saja. Apesnya, setelah saya batalkan, ternyata uang tersebut juga tidak kunjung cair," keluhnya. (esa/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 4 Agustus 2012 21:35
-
Bola Indonesia 2 Agustus 2012 14:30
-
Bola Indonesia 1 Agustus 2012 09:00
-
Bola Indonesia 1 Agustus 2012 08:00
-
Bola Indonesia 6 Juni 2012 10:32
LATEST UPDATE
-
Otomotif 23 Maret 2025 12:21
-
Otomotif 23 Maret 2025 12:21
-
Otomotif 23 Maret 2025 12:21
-
Bulu Tangkis 23 Maret 2025 12:20
-
Bulu Tangkis 23 Maret 2025 12:20
-
Bulu Tangkis 23 Maret 2025 12:19
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...