Skema Pembayaran Hak Komersial Bikin Klub Terjepit

Skema Pembayaran Hak Komersial Bikin Klub Terjepit
Pertemuan PT LIB dengan Persebaya Surabaya, Senin (31/8/2020) (c) Bola.net/Mustopa El Abdy

Bola.net - Manajemen Persebaya Surabaya menilai skema pembayaran hak komersial yang dijanjikan PT Liga Indonesia Baru (LIB) membuat klub terjepit. Sebab, itu mengisyaratkan klub harus menalangi selama empat bulan berturut-turut.

LIB akan membayarkan hak komersial atau subsidi bulan Oktober hingga Januari jika kompetisi bergulir pada Februari 2021. Itu pun nilainya akan dipangkas menjadi Rp. 200 juta atau 25 persen dari Rp. 800 juta.

"Posisi klub terjepit. Subsidi dibayar 25 persen dari 800 juta, tetapi itu akan dibayarkan jika Februari kompetisi berjalan," kata Sekretaris Persebaya, Ram Surahman kepada Bola.net.

"Artinya, bulan Oktober, November, Desember, dan Januari, klub akan menalangi dulu," imbuh pria asal Gresik, Jawa Timur tersebut.

Klub harus menalangi, karena harus tetap membayar hak pemain, pelatih official. Sementara manajemen tidak bisa membuat kebijakan seperti yang dilakukan operator kompetisi kepada klub.

"Klub ini istilahnya dapat angin surga, akan diberikan (hak komersial) kalau kompetisi jalan. Di sisi lain, secara kontrak, kami dengan pemain tidak bisa begitu," tegas Ram.

Scroll ke bawah untuk informasi selengkapnya ya Bolaneters.

1 dari 1 halaman

Butuh Ketegasan PSSI

Butuh Ketegasan PSSI

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan (c) Bola.net/Fitri Apriani

Untuk itu, Persebaya mendesak PSSI dan LIB segera mengeluarkan keputusan lebih lanjut. Namun, keputusan itu harus sudah final dan tidak merugikan klub.

"Yang penting PSSI mengambil keputusan. Nanti, klub mendasarkan segala sesuatunya dari keputusan PSSI," lanjut Ram.

"Jangan klub terus dijadikan kayak begini. Kami ini kan kayak sapi perah saja, diajak untuk suatu agenda yang juga tidak pasti," tandasnya.

(Bola.net/Mustopa El Abdy)