Sejumlah Pengurus Mundur, RUPS PT LIB Sisakan Sejumlah Pekerjaan Rumah

Sejumlah Pengurus Mundur, RUPS PT LIB Sisakan Sejumlah Pekerjaan Rumah
PT Liga Indonesia Baru (c) Fitri Apriani

Bola.net - Manajemen Arema FC angkat bicara soal hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Liga Indonesia Baru (PT LIB). Klub berlogo singa mengepal ini menyebut bahwa ada sejumlah agenda yang tak sempat dibahas detail akibat pengunduran diri sejumlah pimpinan PT LIB.

"Seharusnya, ada beberapa agenda yang akan dibahas pada RUPSLB kali ini. Selain kepastian kelanjutan kompetisi, yang sudah dijawab lebih oleh PSSI, rencananya ada pembahasan soal laporan keuangan dan proyeksi bisnis juga soal pembagian dana komersial," kata General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, Selasa (19/52020).

"Namun, karena ada pengunduran diri komisaris dan direksi, dua agenda yang belum dibahas ini hanya dibacakan. Belum ada sebuah keputusan," sambungnya.

Namun, Ruddy menyebut, bahwa untuk pencairan dana komersial, ada sebuah titik terang. Ketua Umum PSSI, M. Iriawan, telah memerintahkan agar bagian keuangan mencairkan dana komersial untuk klub-klub peserta liga.

"Paling lambat sore nanti dana komersial klub sudah masuk ke rekening klub. Ini merupakan perintah dari Ketum PSSI," tuturnya.

Sebelumnya, Cucu Somantri resmi melepas jabatannya sebagai Direktur Utama PT LIB dalam RUPSLB PT LIB, yang digelar Senin (18/5/2020). Pengunduran diri pria berusia 58 tahun ini disetujui oleh seluruh peserta rapat, yang digelar secara virtual tersebut.

Selain Cucu, pada agenda ini, mundur juga tiga komisaris PT LIB. Mereka adalah Sonhadji, Hasani Abdul Gani, dan Hakim Putratama.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Kelanjutan Kompetisi

Kelanjutan Kompetisi

Shopee Liga 1 (c) bolanet

Lebih lanjut, Ruddy pun angkat bicara soal kelanjutan kompetisi, yang semestinya dibahas pada RUPSLB tersebut. Menurut manajer berusia 48 tahun ini, PT LIB dan klub-klub peserta kompetisi berpegangan pada surat keputusan PSSI beberapa waktu lalu.

"Jadi, harus ditegaskan sekali lagi, keputusan PSSI masih berlaku," ujar Ruddy.

"Jika nanti tanggal 29 Mei pemerintah mencabut status keadaan darurat, kompetisi bisa dilanjutkan. Namun, jika ada penambahan durasi berlaku keadaan darurat, meski hanya sehari, dipastikan kompetisi akan mandek," ia menandaskan.

Sebelumnya, PSSI memastikan bahwa Bulan Maret, April, Mei, dan Juni merupakan status keadaan tertentu darurat bencana. Hal ini tak lepas dari merebaknya penyebaran virus Corona di Indonesia.

Dengan keputusan tersebut, PSSI menunda jadwal lanjutan kompetisi sampai 29 Mei 2020. Jika status darurat bencana tidak diperpanjang pemerintah, kompetisi akan dihelat mulai 1 Juli 2020.

Namun, jika pemerintah memperpanjang status darurat bencana, atau PSSI menganggap kondisi belum ideal, maka musim kompetisi ini akan dihentikan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)