Sebut Piala Menpora Turnamen Ecek-Ecek, Ketua Presidium IPW Dikecam Pecinta Sepak Bola Nasional

Sebut Piala Menpora Turnamen Ecek-Ecek, Ketua Presidium IPW Dikecam Pecinta Sepak Bola Nasional
Logo Piala Menpora. (c) (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.net - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mendapat kecaman dari para pecinta sepak bola nasional. Pasalnya, ia mengkritik penyelenggaraan turnamen Piala Menpora 2021.

Dalam unggahannya, Neta mengkritik keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Listyo Sigit Prabowo yang menerbitkan izin Piala Menpora 2021. Menurutnya, turnamen tersebut tidak berdampak terhadap prestasi sepak bola nasional.

"Dari sembilan alasan IPW ini memastikan Piala Menpora adalah turnamen kelas ecek-ecek. Sama sekali tidak berdampak pada prestasi sepak bola nasional, yang ada justru berpotensi menimbulkan kerumunan masa dan menjadi klaster," tulis Neta.

Unggahan itu sontak mendapat kecaman dari warganet yang mayoritas merupakan penggemar sepak bola nasional. Sampai Jumat (12/3) malam, postingan Neta mendapat lebih dari 43 ribu komentar.

Salah satu kritik dituliskan oleh akun serdadumerahputih_1945. Pemilik akun tersebut menjelaskan kepada Neta pentingnya turnamen pramusim untuk klub yang akan berkompetisi.

"Turnamen ecek"? Ini turnamen untuk pemanasan pemain sebelum masuk kompetisi resmi karena sudah setahun tidak bermain. Naluri dan sentuhan bola perlu diasah di sini. Dan ketika kompetisi resmi berjalan, maka muaranya pada kualitas timnas. Paham pentingnya pemanasan dalam olahraga gak pak? Kalau gak ngerti bola, jangan ngomong soal bola. Btw waktu pilkada kemarin dimana kau berada?," tulisnya.

Lalu kecaman juga datang dari pemilik akun liputantimnas. Akun tersebut menilai Neta telah melukai perasaan keluarga para insan sepak bola nasional.

"Orang cari rezeki di sepak bola, pemain jadi tulang punggung keluarga. Cari nafkah dibilang ecek-ecek? Dimana hati nuranimu," tulis akun tersebut.

Lalu akun bernama dkyp1990 juga tidak setuju dengan pendapat Neta. Ia justru mengkritik Neta yang berfoto tanpa menggunakan masker.

"Selama mematuhi protokol kesehatan seharusnya tidak masalah. Lagipula tanpa penonton. Jangan ngomongin kerumunan dan klaster baru kalau ente foto aja tanpa masker," ujarnya.

Sementara itu, akun footballtalentsia menilai Neta sedang mencari sensasi. Ia menyarankan Neta tidak memanfaatkan sepak bola sebagai sarana panggung popularitas.

"Kalau mau nyari panggung, nyewa pak. Jangan numpang panggung. Enggak diundang pula kau ini," tulisnya.

"Pansos terusssss," tulis officialfanspersebaya.

Adapun, Piala Menpora akan berlangsung pada 21 Maret-25 April mendatang. Ada 17 tim Liga 1 yang berpartisipasi, dan dibagi ke dalam empat grup yang dimainkan di Solo (Grup A), Malang (Grup B), Bandung (Grup C), dan Sleman (Grup D).

Baca halaman berikutnya ya Bolaneters.

1 dari 1 halaman

9 Alasan Neta S Pane Tolak Piala Menpora

1. Pertandingan itu semula direncanakan berlabel Piala Presiden tapi pihak Istana menolak. Lalu direncanakan lagi sebagai Piala Kapolri dan juga ditolak. Akhirnya diberi nama Piala Menpora.

2. klub legendaris Persipura mundur dari Piala Menpora karena PT LIB dianggap Persipura tidak profesional dan tidak jujur serta mendiskriminasi klub asal Papua tersebut.

3. Ada sebanyak 17 pemain PSM belum dibayar gajinya untuk musim 2020 lalu dan bagaimana mereka bisa bermain tanpa digaji.

4. Ada 6 klub lain di Liga 1 yang juga sebagian pemainnya belum dibayar gajinya di musim 2020 lalu.

5. Menpora tidak transparan mengenai biaya turnamen dan jika menggunakan uang negara harus diaudit BPK dan turnamen ini harus dipelototi KPK agar tidak terjadi korupsi, mengingat dana bansos saja dikorupsi.

6. Dipastikan 70 persen klub yang ikut Piala Menpora, pemainnya dibayar secara tarkam (jauh di bawah gaji pemain profesional).

7. Patut dicurigai pemain asing di Piala Menpora belum mendapatkan KITAS dan jika ini terjadi itu merupakan pelanggaran hukum.

8. Dipastikan tidak satu pun pemain Piala Menpora diasuransikan.

9. Patut diduga para pemain Piala Menpora tidak bisa membayar pajak penghasilan (PPh) karena penghasilannya setara Tarkam.

(Bola.net/Fitri Apriani)