Sebulan Berlalu, Ini Lima Hoaks yang Tersebar Pasca-Tragedi Kanjuruhan

Sebulan Berlalu, Ini Lima Hoaks yang Tersebar Pasca-Tragedi Kanjuruhan
Aksi solidaritas untuk Tragedi Kanjuruhan yang digelar Persebaya dan Bonek di area Tugu Pahlawan Surabaya (c) Ofisial Persebaya

Bola.net - Sebulan sudah Tragedi Kanjuruhan terjadi. Sejauh ini, tragedi yang menelan lebih dari seratus korban jiwa dan ratusan korban luka-luka tersebut masih menjadi bahan pembicaraan publik.

Sebagaimana layaknya peristiwa berskala besar, pembahasan tentang Tragedi Kanjuruhan tak lepas adanya sejumlah informasi salah, atau hoaks, yang beredar. Ada di antara hoaks ini yang berupa misinformasi. Ada pula yang berupa disinformasi.

Misinformasi merupakan informasi salah yang disebarkan tanpa maksud untuk menyesatkan. Bahkan, bisa jadi, orang yang menyebarkan informasi tersebut tak sadar bahwa informasi yang disebarkannya salah. Sementara, disinformasi diartikan sebagai informasi salah yang disebarkan dengan maksud menyesatkan. Orang yang menyebarkan tahu bahwa informasi yang disebarkan salah, tapi tetap menyebarkannya.

Apa saja hoaks yang tersebar sebulan pasca-Tragedi Kanjuruhan? Berikut lima hoaks yang dikumpulkan redaksi Bola.net.

1 dari 5 halaman

Pintu 13 yang Tertukar

Pintu 13 yang Tertukar

Cover Story Kanjuruhan (c) Bagaskara Lazuardi

Beberapa hari setelah Tragedi Kanjuruhan, muncul sejumlah video yang menggambarkan suasana di dalam stadion saat tragedi itu berlangsung. Video-video tersebut berasal dari rekaman para suporter yang berada di tribune.

Salah satu rekaman yang beredar dan sempat viral adalah suasana di salah satu pintu stadion, ketika aparat keamanan sudah menembakkan gas air mata ke arah tribune. Video tersebut menggambarkan kepanikan suporter yang berusaha keluar dari stadion, tapi kondisi pintu terkunci. Video tersebut diberi narasi suasana di Pintu 13 Stadion Kanjuruhan.

Video tersebut sempat viral. Bukan hanya beredar luas melalui media sosial, video ini juga ditayangkan di sejumlah media arus utama.

Namun, video ini ternyata hoaks. Meski memang menggambarkan situasi di Stadion Kanjuruhan, video tersebut ternyata tak diambil di Pintu 13, seperti narasi yang mengiringinya. Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, memastikan bahwa berdasar investigasi mereka, video tersebut diambil di Pintu 3 Stadion Kanjuruhan.

2 dari 5 halaman

Minuman Keras untuk Ternak

Minuman Keras untuk Ternak

Suasana doa bersama di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Jumat (7/10/2022). (c) Bola.com/Bagaskara Lazuardi

Beberapa hari setelah Tragedi Kanjuruhan, pihak kepolisian mengaku telah menemukan sekitar 46 botol, yang diduga minuman keras. Mereka menyebut botol-botol yang diduga miras ini ditemukan di area stadion. Bahkan, kepada awak media, Kadiv Humas Polri, Irjen. Pol. Dedi Prasetyo menduga bahwa botol-botol ini berisi miras oplosan.

Klaim kepolisian ini kemudian juga diungkapkan oleh Komisi Disiplin PSSI. Mereka menyebut telah menemukan sejumlah botol minuman keras di area stadion. Pernyataan ini kemudian berubah. Komdis menyebut bahwa pihak kepolisian yang menemukan botol-botol tersebut.

Klaim kepolisian dan Komdis PSSI kemudian dibantah Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Malang, Nazarudin Hasan. Menurutnya, botol-botol yang ditemukan tersebut berisi obat penyakit mulut dan kuku (PMK). Obat ini merupakan temuan pemuda pelopor Kecamatan Kasembon, Malang, yang rencananya akan dikirimkan ke Kementerian Pemuda dan Olahraga. Obat ini sendiri disimpan di meja resepsionis.

3 dari 5 halaman

Bakul Dawet, Antara Ada dan Tiada

Bakul Dawet, Antara Ada dan Tiada

Keadaan di dalam stadion Kanjuruhan pasca kerusuhan. (c) AP Photo

Di tengah tuntutan untuk mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan, muncul hoaks 'Bakul Dawet'. Seseorang yang mengaku sebagai penjual dawet di kawasan Stadion Kanjuruhan mengungkapkan kesaksiannya terkait Tragedi Kanjuruhan. Ia menyebut bahwa para suporter dalam kondisi mabuk dan bertidak anarkis. Selain itu, ia juga menuding bahwa banyak di antara suporter berada dalam pengaruh obat terlarang.

Tokoh bakul dawet ini mulanya dianggap fiktif. Pasalnya, di dekat Pintu 3, lokasi yang disebut sebagai tempatnya berjualan, tak ditemukan adanya sosok penjual dawet.

Namun, belakangan, sosok di balik tokoh bakul dawet ini terkuak. Suprapti Fauzie muncul dan mengungkapkan permintaan maaf atas pernyataannya tersebut. Kader salah salah satu partai politik tersebut juga meminta maaf kepada keluarga salah satu korban tewas di Tragedi Kanjuruhan, yang disebutnya sebagai pemabuk. Sejauh ini, tak diketahui motif Suprapti membuat pernyataan tersebut. Namun, ia menegaskan tak ada yang menyuruhnya melakukan hal ini.

4 dari 5 halaman

Rusdi Si Raja Prank

Rusdi Si Raja Prank

Muhammad Rusdi, Aremania asal Probolinggo (c) Bola.net/Dendy Gandakusumah

Belum lagi keriuhan terkait 'bakul dawet' mereda, timbul keriuhan lain. Keriuhan ini dipicu oleh sosok M. Rusdi. Rusdi mengaku sebagai salah seorang Aremania asal Probolinggo yang kehilangan tiga rekannya dalam Tragedi Kanjuruhan. Karena terguncang dan takut pulang, pria 17 tahun ini takut pulang ke Probolinggo.

Pengakuan Rusdi ini memantik iba sejumlah pihak. Bahkan, sejumlah penggawa Arema FC berencana menjadikan Rusdi sebagai anak angkat. Bersama sejumlah Aremania, mereka memasukkan Rusdi ke salah satu pondok pesantren di Kabupaten Malang. Kisah tentang Rusdi pun viral di media sosial dan media arus utama.

Namun, kebohongan Rusdi akhirnya terbongkar. Ia diketahui mengarang cerita soal tiga rekannya yang turut meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan. Rusdi pun disebut mengarang cerita untuk memancing iba publik.

5 dari 5 halaman

Bakul Dawet Jilid Dua Bernama Maharani Sekar

Bakul Dawet Jilid Dua Bernama Maharani Sekar

Penampakan Stadion Kanjuruhan, di Kabupaten Malang, Senin (10/10/2022). (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Belakangan, hoaks kembali meruak. Hoaks yang beredar kali ini terkait dengan aksi demonstrasi yang dilakukan Aremania untuk menuntut pengusutan tuntas Tragedi Kanjuruhan.

Melalui akun tiktok @maharanisekar6 disebarkan informasi negatif soal demonstrasi yang dihelat Aremania tersebut. Mulai dari rasa tidak aman sampai soal sampah yang ditinggalkan para pendemo dibahas melalui akun tersebut.

Namun, klaim akun ini bisa dikatakan tak benar. Pasalnya, dari sejumlah aksi demo Aremania di beberapa tempat, tak ada tindakan anarkis sedikit pun. Selain itu, dalam sejumlah demonstrasi, sejumlah Aremania selalu membawa kantong plastik besar yang dibagikan kepada peserta demo sebagai tempat sampah mereka.

Konten soal demo Aremania ini merupakan konten satu-satunya dari akun Maharanisekar6. Tak ada konten sebelum dan sesudahnya.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)