
Bola.net - Deputi Sekjen Bidang Kompetisi PSSI, Saleh Ismail Mukadar menurigai kerusuhan di Gelora 10 Nopember (G10N) Tambaksari Minggu (03/6) disetting oleh pihak-pihak tertentu. Ia menilai ada beberapa kejanggalan dalam insiden kemarin.
Saleh bersama CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), Widjajanto, tampak hadir ke rumah duka Purwo Adi Utomo siang tadi. Meski tak ikut ke pemakaman, keduanya ikut hadir memberangkatkan jenazah pelajar SMKN 5 Pembangunan Surabaya itu.
Laga Persebaya Surabaya menjamu Persija Jakarta IPL kemarin sebenarnya dijadwalkan berlangsung pada hari Sabtu. Namun G10N digunakan untuk Persebaya DU (Divisi Utama) Liga Indonesia. Persebaya IPL mengalah dengan mengundurkan jadwal sehari kemudian. Nah, bentrokan jadwal ini menjadi keanehan pertama yang ditangkap Saleh.
Mantan Komisaris PT.Persebaya ini juga menilai janggal upaya keamanan untuk membubarkan penonton dengan tembakan gas air mata. "Mosok mau ambil spanduk saja sampai ditembaki gas air mata?" ungkap Saleh kepada salah satu radio lokal Surabaya.
Insiden itu kemudian membuat pihak Polrestabes Surabaya menghentikan pertandingan Persebaya IPL hingga batas waktu yang belum ditentukan. Sementara Persebaya DU yang sudah habis partai kandang mereka, terhitung relatif aman dengan ancaman ini. Hal itu membuat Saleh kian curiga kalau pihak kepolisian berat sebelah dan mensinyalir kalau kerusuhan ini ada kaitannya dengan dualisme liga dan dualisme PSSI.
"Saya tidak mau menuduh, tapi saya yakin ini ada hubungannya dengan dualisme ini," pungkasnya. (fjr/dzi)
Saleh bersama CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), Widjajanto, tampak hadir ke rumah duka Purwo Adi Utomo siang tadi. Meski tak ikut ke pemakaman, keduanya ikut hadir memberangkatkan jenazah pelajar SMKN 5 Pembangunan Surabaya itu.
Laga Persebaya Surabaya menjamu Persija Jakarta IPL kemarin sebenarnya dijadwalkan berlangsung pada hari Sabtu. Namun G10N digunakan untuk Persebaya DU (Divisi Utama) Liga Indonesia. Persebaya IPL mengalah dengan mengundurkan jadwal sehari kemudian. Nah, bentrokan jadwal ini menjadi keanehan pertama yang ditangkap Saleh.
Mantan Komisaris PT.Persebaya ini juga menilai janggal upaya keamanan untuk membubarkan penonton dengan tembakan gas air mata. "Mosok mau ambil spanduk saja sampai ditembaki gas air mata?" ungkap Saleh kepada salah satu radio lokal Surabaya.
Insiden itu kemudian membuat pihak Polrestabes Surabaya menghentikan pertandingan Persebaya IPL hingga batas waktu yang belum ditentukan. Sementara Persebaya DU yang sudah habis partai kandang mereka, terhitung relatif aman dengan ancaman ini. Hal itu membuat Saleh kian curiga kalau pihak kepolisian berat sebelah dan mensinyalir kalau kerusuhan ini ada kaitannya dengan dualisme liga dan dualisme PSSI.
"Saya tidak mau menuduh, tapi saya yakin ini ada hubungannya dengan dualisme ini," pungkasnya. (fjr/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 3 Juni 2012 22:01
-
Bola Indonesia 3 Juni 2012 19:00
-
Bola Indonesia 30 Mei 2012 13:06
Kasus Tewasnya Tiga Suporter Bakal Terungkap Lewat Facebook?
-
Bola Indonesia 13 Mei 2012 19:31
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 24 Maret 2025 20:19
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 20:03
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 19:35
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 19:23
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 19:11
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 19:04
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratis yang Bisa Diboyong Arsenal di Musi...
- 3 Pemain yang Bisa Dikorbankan MU untuk Dapatkan J...
- AC Milan Incar Pelatih Italia, Ini 7 Kandidatnya
- 8 Manajer yang Belum Pernah Dikalahkan Mikel Artet...
- 7 Manajer yang Berhasil Bangkit dari Keterpurukan
- 5 Mantan Bomber Tajam MU yang Jadi Pelatih, Adakah...
- Paul Pogba Comeback: 5 Klub yang Bisa Jadi Pelabuh...