
Bola.net - CEO PT Pagolona Sulawesi Selatan (PSM) Makassar, Rully Habibie, enggan berkomentar terkait wacana pergantian pelatih Petar Segrt. Rully lebih membuka pemikiran dengan kondisi yang dialami PSM Makassar selama menjalani tur Jawa-Kalimantan.
PSM memang mengawali kompetisi IPL musim ini dengan hasil buruk. Tiga laga away dilahap tim Ayam Jantan dari Timur dengan kekalahan. Hal ini yang memicu kritikan kepada Petar sebagai peracik strategi dan berujung pada kursi pelatihnya digoyang.
Saat jumpa pers di kantor PT PSM, Kamis (14/3) sore, Rully menanggapi hal tersebut dengan sebuah pertanyaan, "Apakah tiga laga away bisa dijadikan barometer (untuk mengganti pelatih)?"
"Tidak mungkin kita menunjuk dan mengganti pelatih secara instan dan semua akan menjadi baik. Karena butuh waktu untuk butuh adaptasi lagi dan lainnya. Mendatangkan Pep (Guardiola) pun tidak menjamin kita tidak kalah," ujarnya.
Menurutnya, hasil kalah, menang, atau seri adalah hal yang lumrah dalam sepakbola. Dalam kancah sepakbola di seluruh dunia juga terjadi hal tersebut. Bahkan, klub hebat pun pernah mengalami kekalahan.
"Saya hanya perlu tekankan bahwa, mari kita harus sama-sama introspeksi diri. Baik pelatih kepala, asisten pelatih, dan pemain. Kita sama-sama koreksi agar ke depannya, kita bisa lebih baik lagi," ujarnya.
Rully kembali menyoroti terkait tiga laga tandang yang mesti dilakoni PSM dalam 10 hari. Sebelum kompetisi bergulir, pihak PSM memang sudah mengajukan protes, tapi tidak mendapat tanggapan dari pihak PT LPIS selaku operator IPL.
Apalagi, tiga lokasi lawan PSM jaraknya berjauhan dan harus menggunakan transportasi darat. Ini jelas menguras energi dan psikologis pemain. Belum lagi masalah non teknis yang dihadapi sebelum dan saat pertandingan berlangsung.
"Tidak masalah misalnya tiga laga away berturut-turut tapi jaraknya satu minggu. Ini hanya berbeda 4 hari, sementara kita harus menempuh perjalanan darat dari satu kota ke kota lain 8-10 jam. Waktu recovery untuk pemain sangat singkat jadinya tidak maksimal tampil di lapangan," ujar Rully.
"Juga tidak masalah jika dalam 10 hari tapi semuanya adalah kota besar seperti dari Jakarta-Surabaya-Bali. Itu kan jarak tempuh cuma satu atau dua jam naik pesawat. Ini kenyataan, staf LPIS saja sempat bingung dengan laga yang kami jalani itu," katanya. (nda/dzi)
PSM memang mengawali kompetisi IPL musim ini dengan hasil buruk. Tiga laga away dilahap tim Ayam Jantan dari Timur dengan kekalahan. Hal ini yang memicu kritikan kepada Petar sebagai peracik strategi dan berujung pada kursi pelatihnya digoyang.
Saat jumpa pers di kantor PT PSM, Kamis (14/3) sore, Rully menanggapi hal tersebut dengan sebuah pertanyaan, "Apakah tiga laga away bisa dijadikan barometer (untuk mengganti pelatih)?"
"Tidak mungkin kita menunjuk dan mengganti pelatih secara instan dan semua akan menjadi baik. Karena butuh waktu untuk butuh adaptasi lagi dan lainnya. Mendatangkan Pep (Guardiola) pun tidak menjamin kita tidak kalah," ujarnya.
Menurutnya, hasil kalah, menang, atau seri adalah hal yang lumrah dalam sepakbola. Dalam kancah sepakbola di seluruh dunia juga terjadi hal tersebut. Bahkan, klub hebat pun pernah mengalami kekalahan.
"Saya hanya perlu tekankan bahwa, mari kita harus sama-sama introspeksi diri. Baik pelatih kepala, asisten pelatih, dan pemain. Kita sama-sama koreksi agar ke depannya, kita bisa lebih baik lagi," ujarnya.
Rully kembali menyoroti terkait tiga laga tandang yang mesti dilakoni PSM dalam 10 hari. Sebelum kompetisi bergulir, pihak PSM memang sudah mengajukan protes, tapi tidak mendapat tanggapan dari pihak PT LPIS selaku operator IPL.
Apalagi, tiga lokasi lawan PSM jaraknya berjauhan dan harus menggunakan transportasi darat. Ini jelas menguras energi dan psikologis pemain. Belum lagi masalah non teknis yang dihadapi sebelum dan saat pertandingan berlangsung.
"Tidak masalah misalnya tiga laga away berturut-turut tapi jaraknya satu minggu. Ini hanya berbeda 4 hari, sementara kita harus menempuh perjalanan darat dari satu kota ke kota lain 8-10 jam. Waktu recovery untuk pemain sangat singkat jadinya tidak maksimal tampil di lapangan," ujar Rully.
"Juga tidak masalah jika dalam 10 hari tapi semuanya adalah kota besar seperti dari Jakarta-Surabaya-Bali. Itu kan jarak tempuh cuma satu atau dua jam naik pesawat. Ini kenyataan, staf LPIS saja sempat bingung dengan laga yang kami jalani itu," katanya. (nda/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 13 Maret 2013 23:52
Ahli Fisioterapi PSM: Filosofinya, Butuh 5 Hari Untuk Adaptasi
-
Bola Indonesia 13 Maret 2013 23:45
-
Bola Indonesia 13 Maret 2013 23:35
-
Bola Indonesia 13 Maret 2013 11:04
-
Bola Indonesia 10 Maret 2013 18:31
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 22 Maret 2025 12:17
-
Piala Eropa 22 Maret 2025 12:01
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 11:55
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 11:46
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 11:35
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 11:21
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...