Review: Sriwijaya FC Tumbangkan Persik Kediri

Review: Sriwijaya FC Tumbangkan Persik Kediri
Piala Gubernur Jatim
Bola.net - Sriwijaya FC sukses memetik poin penuh kala menjamu Persik Kediri dalam laga kedua mereka di Grup B, ajang Piala Gubernur Jawa Timur. Kemenangan Laskar Wong Kito, di laga yang dihelat di Stadion Kanjuruhan, Rabu (18/12), ditentukan gol semata wayang Rizky Dwi Ramadhana.

Sriwijaya FC langsung tampil menekan begitu laga dimulai. Memanfaatkan kecepatan dua bek sayap mereka, M. Hamzah dan Erol Iba, Laskar Wong Kito -julukan Sriwijaya- berupaya membongkar pertahanan Persik.

Persik sendiri, banyak mengandalkan serangan balik dalam mengimbangi Sriwijaya. Taktik tersebut efektif mengimbangi agresifnya penggawa Sriwijaya. Bahkan, lima menit laga berjalan, Macan Putih -julukan Persik- memiliki peluang mencetak gol. Sayang, sepakan Rendy Saputra masih tipis di atas mistar gawang Sriwijaya, yang dikawal Fauzi Toldo.

Menit 15, Sriwijaya mencoba menambah kekuatan sektor sayap. M. Hamzah, yang sempat dirawat karena berbenturan dengan pemain belakang Persik, ditarik. Posisinya diisi Siswanto.

Pergantian ini sempat melahirkan peluang emas bagi Sriwijaya. Menit 17, Sergie Pakome memberikan sodoran pada Lancine Kone, yang sudah menunggu di mulut gawang. Sayang, bola sepakan Kone berhasil diblok oleh pemain belakang Persik.

Dua menit kemudian, Kone kembali membuang peluang emas untuk membawa Sriwijaya unggul. Pemain asal Pantai Gading ini terpeleset dan gagal mengeksekusi bola sodoran Syamsir Alam.

Persik bukannya nihil peluang. Menit 22, sepakan Faris Aditama gagal diantisipasi dengan baik oleh Toldo. Beruntung bagi Sriwijaya, Dimas Galih gagal menjangkau bola muntah.

Mencoba memecah kebuntuan, Subangkit, Pelatih Sriwijaya FC, menarik Syamsir Alam. Posisinya di lini depan diganti Rizky Dwi Ramadhana.

Laskar Wong Kito kembali memiliki peluang menit 34. Tendangan bebas Kone gagal diantisipasi dengan sempurna oleh Tedy Heri. Sayang, sepakan Yohanis Nabar -memanfaatkan bola muntah- masih melambung.

Peluang demi peluang Sriwijaya membuat Aris Budi -Pelatih Persik Kediri- harus mengubah komposisi lini belakangnya. Menit 38, Aris menarik Ahmad Faris dan menggantinya dengan Indra Jaya. Sepanjang sisa babak pertama, kedua tim masih terlibat jual beli serangan. Namun, sampai paruh waktu pertandingan, tak ada gol tercipta.

Mengawali babak kedua, Sriwijaya kembali tampil menyerang. Peluang pertama mereka dapatkan kala paruh kedua laga baru berjalan dua menit melalui tendangan bebas Lancine Kone. Sayang, sepakan pemain berusia 34 tahun ini masih terlalu lemah dan tepat mengarah ke kiper Persik.

Berupaya membobol gawan Persik, menit 52, Subangkit kembali melakukan pergantian. Vendri Mofu dimasukkan untuk mengisi posisi Sergei Pakome.

Masuknya Mofu membuat permainan Sriwijaya kian solid. Menit 57, mereka memiliki peluang emas melalui sepakan keras Asri Akbar. Namun, meski dengan susah payah, Tedy Heri S masih bisa menyelamatkan gawangnya.

Menit 62, Persik memasukkan legiun asing mereka, Cristian Lopes. Dia menggantikan Dimas Galih Gumilang, yang nampak sudah kehabisan nafas. Dan menarik keluar Danilo Fernando untuk memberikan kesempatan pada Oliver Makor.

Pergantian ini membuat serangan Persik kian garang. Beberapa kali pemain-pemain depan Macan Putih membuat lini belakang Sriwijaya pontang-panting.

Menit 77, Sriwijaya memiliki peluang memecah kebuntuan. Sayang, tendangan Kone masih tepat mengarah ke kiper Persik. Dua menit kemudian, Kone juga harus kecewa karena tendangannya, lagi-lagi, ditepis Tedy Heri.

Rizky Dwi Ramadhana akhirnya memecah kebuntuan bagi Sriwijaya di menit 81. Memanfaatkan kerjasama apik antara Vendry Mofu dan Lancine Kone, Rizky melepas sepakan menyusur tanah, yang tak bisa diantisipasi Tedy.

Mencoba mengejar ketinggalan, Persik memasukkan Ronny Firmansyah. Mantan penggawa Persebaya ini menggantikan Jefri Dwi Hadi.

Di penghujung laga, Persik memiliki peluang melalui sepakan keras Indra Jaya. Namun, bola masih disapu dari mulut gawang oleh pemain belakang Sriwijaya. Alhasil, sampai wasit Tabrani meniup peluit panjang, kedudukan bertahan bagi kemenangan Sriwijaya.  (den/dzi)