Resmi Melantai di Bursa, Saham Bali United Melejit

Resmi Melantai di Bursa, Saham Bali United Melejit
Para pemain Bali United merayakan gol ke gawang Mitra Kukar pada laga Piala Presiden 2019 di Stadion Patriot, Jawa Barat, Minggu (03/03). (c) Bola.com/M Iqbal Ichsan

Bola.net - Senin (16/6/2019), menjadi hari bersejarah buat Bali United. Pasalnya, tim berjuluk Serdadu Tridatu itu resmi melempar saham PT Bali Bintang Sejahtera (BOLA) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham dilepas dengan skema Initial Publik Offering (IPO).

Sebagai catatan, Bali United merupakan perusahaan ke-14 yang pada 2019 ini melantai di BEI. Pada hari pertama ini saham BOLA mencapai 69,14 persen. Ini berarti 121 poin dari level Rp 296.

Saham BOLA ditransaksikan sebanyak 20 kali. Volumenya mencapai 1.295 lot, sehingga nilai transaksinya adalah Rp 38,33 juta.

Bali United melepas 2 miliar lembar saham dalam kesempatan pertama sekarang. Itu berarti ada 33,33 persen jumlah modal yang disetor setelah IPO.

Harga saham BOLA juga bervariasi dan semua mengalami naik turun. Hal ini wajar dalam bisnis perdagangan di pasar saham.

Untuk harga Rp 50-200 mengalami kenaikan dan penurunan lebih dari 35 dalam sehari. Lalu harga Rp 200-5.000 lebih dari 25 persen. Untuk harga di atas Rp 5.000 posisinya pergerakan naik dan turun lebih dari 20 persen.

Naik dan turunnya harga saham ini bisa mendorong penghentian otomatis dari sistem perdagangan. Penghentian terjadi secara otomatis dalam bursa. Situasi yang disebut auto reject ini memang biasa terjadi jika harga saham naik atau turun secara drastis. Dalam periode waktu tertentu, penerapan auto reject ini dilakukan untuk saham yang baru pertama kali diperdagangkan di bursa.

Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi merespons positif hadirnya Bali United di perdagangan saham. Aksi IPO ini menjadi catatan tersendiri agar perusahaan lebih profesional. Sebab, dengan masuk dalam perdagangan bursa, berarti perusahaan itu terbuka untuk publik.

"IPO merupakan sarana untuk menggalang dana yang bersumber di masyarakat. Perusahaan publik dipandang lebih profesional. Kami berharap perusahaan bisa mencapai Good Corporate Governance (GCG) yang baik. Bali United klub pertama di ASEAN yang melepas saham ke publik," ujar Inarno.

Baca halaman berikutnya ya Bolaneters

1 dari 1 halaman

Bagian dari Inovasi

Sementara itu, CEO Bali United, Yabes Tanuri mengatakan, keputusan pihaknya melantai di pasar modal, tidak lain karena ingin terus berinovasi. Hal tersebut sangat penting supaya klub bisa terus tumbuh dan tambah profesional.

"Dilepasnya saham Bali United untuk umum, membuat banyak pihak ikut mendukung tercapainya visi dan misi klub untuk meraih sukses yang berkelanjutan. Suporter juga bisa berperan aktif dalam memberi peran di Bali United," imbuh Yabes.

Acara pelepasan saham Bali United di BEI ini turut dihadiri beberapa pemain. Para bintang Serdadu Tridatu seperti Irfan Bachdim sampai Ricky Fajrin ikut memeriahkan peresmian tersebut.

Bali United menetapkan harga saham IPO Rp 175. Nilai nominalnya Rp 10 per saham. Jadi total dana yang bisa didapat dari IPO sekitar Rp 350 miliar. Nantinya dana dari IPO dipakai untuk perbaikan stadion, anak usaha perusahaan, dan masih banyak lainnya.