Rehat, Syamsir Alam Belum Menyerah di Sepakbola

Rehat, Syamsir Alam Belum Menyerah di Sepakbola
Syamsir Alam. (c) Kapanlagi.com

Bola.net - - Kendati musim ini tak memiliki klub, dan bermain di kompetisi, Syamsir Alam tak mau menyerah. Eks penggawa Timnas Indonesia dan jebolan SAD Uruguay ini mengaku masih membuka peluang untuk kembali merumput pada masa mendatang.

"Saya nggak menyerah. Tiap hari, ketika akan tidur saya masih memikirkan tentang sepakbola," ujar Syamsir Alam, pada Bola.net.

"Umur saya baru 25 tahun. Kita nggak tahu, setahun atau dua tahun ke depan bakal seperti apa," sambungnya.

Namun demikian, Syamsir menyebut tak bermimpi untuk bisa kembali berkarir di sepakbola dalam waktu dekat ini. Ia justru menumpukan asa pada sang adik, yang kini mengikuti jejaknya sebagai pesepakbola.

"Kalau saya sudah ada karir lain saat ini. Saya berpikir, apapun akan saya jalani asalkan halal dan tak merugikan orang lain," pemain kelahiran 6 Juli 1992 ini menuturkan.

"Sekarang saya di dunia entertain dengan menjadi host 'My Trip My Adventure'. Nggak ada salahnya, toh tak merugikan orang lain," imbuhnya.

Syamsir sendiri mengaku karirnya sempat goyah ketika memutuskan untuk kembali merumput di Indonesia, usai beberapa waktu bermain di luar negeri. Pemain yang pernah memperkuat CS Visse dan DC United ini menyebut sempat kesulitan beradaptasi dengan iklim sepakbola Indonesia.

"Sampai detik ini, saya juga masih memikirkan penyebabnya. Mungkin saya sulit beradaptasi dengan sepakbola Indonesia. Pemain sekelas Michael Essien pun kesulitan beradaptasi dengan sepakbola Indonesia," ucap pemain kelahiran Agam, Sumatera Barat tersebut.

Lebih lanjut, pemain yang sempat digadang-gadang sebagai pemain masa depan Indonesia ini juga menyebut adanya faktor non teknis yang juga menghalangi laju karirnya di Tanah Air. Faktor-faktor non teknis ini antara lain over ekspektasi dan kecemburuan dari sejumlah pihak terkait statusnya sebagai pemain yang pernah merumput di luar negeri.

"Ini tantangan terbesar saya. Kalau di lapangan, saya masih bisa handle. Namun, di luar lapangan terkadang sulit sekali," tukas pemain yang sempat memperkuat Penarol ini.

Selain itu, Syamsir juga menyebut banyak faktor non teknis lain, yang kian menyulitkannya beradaptasi di Indonesia. Salah satunya adalah kurangnya penerapan fairplay di sepakbola Indonesia.

"Jika di lapangan saja sulit fairplay, bagaimana lagi di luar lapangan. Sepakbola ya sepakbola, politik ya politik," tandasnya.