
Bola.net - Pelatih Kepala Persija Jakarta, Rahmad Darmawan, memastikan jika tidak lagi memiliki agenda uji coba. Sebab, harus memfokuskan persiapan jelang laga perdana di Piala Presiden, 30 Agustus mendatang.
Satu-satunya uji coa yang dilakoni Macan Kemayoran- julukan skuad Persija- yakni lawan PSAL di Lapangan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Rabu (26/8).
Dalam kesempatan tersebut, Macan Kemayoran menang dengan skor 2-0. Gol pembuka dicetak Bambang Pamungkas, kemudian digandakan Ramdani Lestaluhu.
"Ini merupakan uji coba pertama dan terakhir. Saya mencatat ada 10 peluang, di mana tiga di paruh pertama, lima di babak kedua, dan dua di paruh terakhir. Secara keseluruhan, memang harus terus mempertajam semua lini," terang RD- sapaan Rahmad Darmawan.
"Saya juga kurang puas dengan transisi bermain. Setelah bermain dengan bola, kerap hilang bola. Responsnya juga kurang cepat sehingga persoalan ini harus menjadi penekanan. Kebiasaan hilang setelah lama tak bersama sehingga butuh pengertian lagi, bukan feeling ball, lebih ke otomatisasi yang sudah lama tidak dilakukan," imbuhnya.
Lebih jauh dikatakannya, organisasi serangan Persija memang benar-benar menjadi sorotan. Namun, tidak terlalu khawatir lantaran pihaknya banyak melakukan banyak percobaan dalam uji coba tersebut.
"Ada banyak pilihan, tapi saat hilang bola transisi ke bertahan tidak terlihat. Mungkin ketika melawan tim dengan kualitas lebih baik kelihatan," pungkasnya.(esa) (esa/yp)
Satu-satunya uji coa yang dilakoni Macan Kemayoran- julukan skuad Persija- yakni lawan PSAL di Lapangan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Rabu (26/8).
Dalam kesempatan tersebut, Macan Kemayoran menang dengan skor 2-0. Gol pembuka dicetak Bambang Pamungkas, kemudian digandakan Ramdani Lestaluhu.
"Ini merupakan uji coba pertama dan terakhir. Saya mencatat ada 10 peluang, di mana tiga di paruh pertama, lima di babak kedua, dan dua di paruh terakhir. Secara keseluruhan, memang harus terus mempertajam semua lini," terang RD- sapaan Rahmad Darmawan.
"Saya juga kurang puas dengan transisi bermain. Setelah bermain dengan bola, kerap hilang bola. Responsnya juga kurang cepat sehingga persoalan ini harus menjadi penekanan. Kebiasaan hilang setelah lama tak bersama sehingga butuh pengertian lagi, bukan feeling ball, lebih ke otomatisasi yang sudah lama tidak dilakukan," imbuhnya.
Lebih jauh dikatakannya, organisasi serangan Persija memang benar-benar menjadi sorotan. Namun, tidak terlalu khawatir lantaran pihaknya banyak melakukan banyak percobaan dalam uji coba tersebut.
"Ada banyak pilihan, tapi saat hilang bola transisi ke bertahan tidak terlihat. Mungkin ketika melawan tim dengan kualitas lebih baik kelihatan," pungkasnya.(esa) (esa/yp)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 25 Agustus 2015 16:08
-
Bola Indonesia 25 Agustus 2015 15:30
-
Bola Indonesia 24 Agustus 2015 23:17
-
Bola Indonesia 24 Agustus 2015 21:08
-
Bola Indonesia 22 Agustus 2015 16:38
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 02:07
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 01:44
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 01:35
-
Piala Eropa 24 Maret 2025 01:15
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 00:49
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 00:39
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...