
Bola.net - Ratusan Aremania -julukan suporter Arema FC- menggelar aksi demonstrasi di depan Balai Kota Malang, Kamis (20/10). Mereka menuntut pengusutan tuntas Tragedi Kanjuruhan, yang menelan lebih dari seratus korban jiwa dan melukai ratusan orang lainnya.
Dalam aksi ini, ratusan Aremania tersebut memilih diam. Mereka mengungkapkan tuntutannya melalui poster dan spanduk yang dibawa.
Berbagai macam tuntutan terungkap dalam spanduk mereka, mulai dari gas air mata, intimidasi kepada keluarga korban, sampai soal kesewenangan aparat kepolisian dalam Tragedi Kanjuruhan, awal Oktober lalu. Selain itu, pada aksi ini, mereka membawa keranda jenazah, lambang matinya hati nurani dari pihak-pihak yang bertanggung jawab pada laga ini.
Advertisement
Aksi ini sempat didatangi oleh Wali Kota Malang, Sutiaji. Namun, kedatangannya tak diindahkan oleh massa aksi tersebut.
Massa aksi akhirnya membubarkan diri setelah menyanyikan lagu Bagimu Negeri dan Salam Satu Jiwa. Mereka kemudian long march ke Stadion Gajayana.
Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Pengusutan Masih Kusut
Sementara itu, pengusutan Tragedi Kanjuruhan sendiri bisa dibilang masih kusut. Masih banyak pertanyaan terkait pengusutan kasus ini.
Salah satu pernyataan muncul menyusul proses rekonstruksi yang digelar di markas Kepolisian Daerah Jawa Timur, Rabu (20/10). Dalam rekonstruksi ini, tak digambarkan adanya penembakan gas air mata ke arah tribune, melainkan hanya ke arah sentel ban. Padahal, dalam sejumlah rekaman dan kesaksian korban, ada sejumlah tembakan yang diarahkan ke tribune penonton.
Aremania gelar aksi minta usut tuntas Tragedi Kanjuruhan (c) Bola.net/Dendy Gandakusumah
Terakhir, pengusutan Tragedi Kanjuruhan juga kian kusut dengan urungnya proses autopsi terhadap jenazah dua korban Tragedi Kanjuruhan. Kendati kemudian dibantah pihak kepolisian, Federasi KontraS -yang menjadi pendamping Tim Gabungan Aremania- menyebut adanya intimidasi terhadap keluarga korban. Intimidasi ini membuat keluarga korban mengurungkan kesediaan mereka untuk autopsi.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Tim Gabungan Aremania: Ada Obstruction of Justice dalam Batalnya Autopsi Korban Tragedi Kanjuruhan
- Tim Gabungan Aremania Sebut Rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan Tak Gambarkan Situasi Sebenarnya
- Direktur Operasional PT LIB Berikan Penjelasan Setelah Dipanggil Komnas HAM
- Harapan Pelatih Persebaya Setelah Jokowi Bertemu Presiden FIFA
- Belum Genap Setahun Menjabat, Dirut PSS Sleman Mundur
- Persija Kembali Tancap Gas Meski Liga 1 Belum Jelas
- Stadion Kanjuruhan bakal Diruntuhkan, Ini Tanggapan Penjual di Kawasan Stadion
- 6 Kiper Top yang Jadi Cadangan di Liga 1 2022/2023: Pernah Berjaya, Kini Terkikis Usia!
- 5 Pemain Versatile di Liga 1 2022/2023: Novri Setiawan Spesial!
- Diminta Sokong Gerakan Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan, Ini Respons Wali Kota Malang
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 18 Oktober 2022 09:55
COVER STORY: Tragedi Kemanusiaan Kanjuruhan, SOS Sepak Bola Indonesia
-
Bola Indonesia 15 Oktober 2022 06:03
TPF Aremania Sebut Tragedi Kanjuruhan sebagai Pembunuhan Massal
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 08:25
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 08:01
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 07:40
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 07:38
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 07:35
-
Piala Dunia 21 Maret 2025 07:32
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...