Ratu Tisha Dianggap Sukses Menjadi Sekjen PSSI

Ratu Tisha Dianggap Sukses Menjadi Sekjen PSSI
Sekjen PSSI, Ratu Tisha (c) Bola.com/Yoppy Renato

Bola.net - Ratu Tisha Destria dianggap sukses selama menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI. Adalah Nabil Husein, presiden Borneo FC, yang memberikan penilaian tersebut.

Tisha resmi mundur dari posisinya sebagai Sekjen PSSI. Pengumuman itu disebarluaskannya melalui akun Instagram, @ratu.tisha pada Senin (13/4/2020).

Wanita berusia 34 tahun itu telah menjadi Sekjen PSSI sejak era kepemimpinan Edy Rahmayadi. Tepatnya pada Juli 2017. Memasuki rezim Mochamad Iriawan, perannya perlahan mengecil.

Menurut Nabil, Tisha berperan besar kala memenangi Indonesia dalam bursa pencalonan tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Ketika itu, Indonesia berhasil menyisihkan Peru.

"Saat Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021, itu salah satu bukti sukses Ibu Tisha. Terima kasih dan semoga sukses," ujar Nabil kepada Bola.net.

"Saya doakan yang terbaik untuk Ibu Tisha. Terima kasih atas segala dedikasi Ibu Tisha untuk sepak bola Indonesia," katanya menambahkan.

Baca halaman berikutnya ya Bolaneters.

1 dari 1 halaman

Pesan Pengunduran Diri Ratu Tisha

Hari ini, Senin 13 April 2020, melalui surat saya telah resmi mengundurkan diri dari kursi Sekretaris Jenderal PSSI.

Saya bersyukur pernah meraih kesempatan bekerja untuk melayani anggota PSSI, pemain, pelatih, wasit, match commissioner, instruktur, dan para pencinta sepakbola sejak 17 Juli 2017.

Bersama-sama kita telah memeriahkan kursus kepelatihan dan perwasitan di berbagai provinsi. Memutar rantai amatir dan elite usia muda, membangun kerja sama dengan federasi kelas dunia, menghidupkan lini usaha kreatif, mengibarkan kembali sepakbola putri, dan puncaknya adalah terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Sebuah kebanggaan yang tidak dapat terwujud, tanpa dukungan pengurus dan anggota PSSI, pemerintah, dan stakeholder sepakbola, termasuk kamu; setiap individu yang sedang mendengarkan pesan ini.

Jangan pernah berhenti untuk mendukung sepakbola Indonesia. Yakin selalu ada harapan bagi yang berdoa, selalu ada waktu yang tepat bagi yang bersabar, dan selalu ada jalan bagi yang tidak pernah lelah berusaha.

Pada suatu kesempatan dengan para sahabat saya pernah berkata; hati saya kalau dibelah isinya hanya sepakbola.

I have loved you for a thousand years, and I will love you for a thousand more.

(Bola.net/Fitri Apriani)