Rapor 4 Pemain Asing Arema FC di BRI Liga 1: Carlos Fortes Paling Subur!

Rapor 4 Pemain Asing Arema FC di BRI Liga 1: Carlos Fortes Paling Subur!
Arema FC di BRI Liga 1 2021/2022 (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Bola.net - Arema FC telah memainkan 11 pertandingan di BRI Liga 1 2021/2022. Dengan koleksi 20 poin hasil lima kali menang, lima kali imbang, dan sekali kalah, mereka kini berada di peringkat tiga klasemen sementara.

Kiprah apik Arema ini tentu tak lepas dari kontribusi para pemainnya, baik pemain-pemain lokal maupun asing.

Kali ini, kita akan membahas singkat kontribusi empat pemain asing Arema. Mereka adalah Adilson Maringa, Sergio Silva, Renshi Yamaguchi, dan Carlos Fortes. Berikut ulasannya.

1 dari 5 halaman

Adilson Maringa

Adilson Maringa

Penjaga gawang Arema FC, Adilson Maringa (c) Bola.net/M Iqbal Ichsan

Pada seri kedua, kiper berusia 31 tahun tersebut lebih banyak kebobolan. Gawang Arema FC yang dikawal Maringa sudah kemasukan lima gol dari lima laga.

Padahal pada seri pertama, Maringa hanya kemasukan empat gol dari enam laga. Bisa jadi, para penyerang lawan sudah mulai mengetahui kelemahan Maringa.

Kiper asal Brasil tersebut sering kebobolan dari tembakan keras yang mengejutkan. Seperti diakui pelatih Persita Tangerang, Widodo Cahyono Putro.

Saat bertemu Arema, dia menginstruksikan anak buahnya melakukan banyak shooting ke gawang Arema. Apalagi, saat ini juga cuaca lebih sering hujan.

Skemanya ini bisa membuat Persita mencetak dua gol ke gawang Tim Singo Edan dan mereka bisa meraih hasil imbang. Pada seri pertama lalu, Adilson Maringa sempat jadi kiper paling sedikit kemasukan.

Hingga awal seri kedua, dia mencatatkan clean sheet dalam 5 pertandingan. Namun sekarang, Arema total kemasukan sembilan gol.

Persib Bandung, PSIS Semarang, dan Bhayangkara FC punya jumlah kemasukan yang lebih sedikit dari Arema FC. Jadi, performa Maringa bisa dibilang menurun pada seri kedua.

2 dari 5 halaman

Sergio Silva

Sergio Silva

Sergio Silva (c) Bola.net/Dendy Gandakusumah

Bek asal Portugal itu tampil konsisten. Pada seri kedua, bek berusia 27 tahun itu belum sekalipun mengoleksi kartu.

Hal yang tidak biasa bagi pemain belakang. Itu tak lepas dari karakter main yang dimiliki. Sergio sangat tenang mengawal pertahanan Arema. Dia jarang melakukan pelanggaran.

Mantan bek Feirense, Portugal itu bisa melakukan intersep dengan bersih. Sergio terkesan sebagai pemain yang dingin. Tak banyak ekspresi namun tetap bisa mengontrol emosi ketika berhadapan dengan striker-striker bengal di Liga 1.

Meski pada seri kedua gawang Arema kemasukan lima gol, tidak sepenuhnya berasal dari kesalahannya. Kelebihan lain, Sergio bisa jadi figur pemimpin di lini belakang.

Dia sering melakukan koordinasi dengan tandemnya, Bagas Adi dan para bek sayap. Meski belum menguasai Bahasa Indonesia, Sergio tetap bisa berkoordinasi dengan rekan-rekannya menggunakan Bahasa Inggris.

Bisa dibilang performa Sergio tetap stabil sejak seri pertama hingga kedua.

3 dari 5 halaman

Renshi Yamaguchi

Renshi Yamaguchi

Renshi Yamaguchi dan Adilson Maringa (c) Media Officer Arema FC

Gelandang bertahan asal Jepang itu tampil lebih baik pada seri kedua. Dia bisa jadi tandem bagi Hanif Sjahbandi.

Sebenarnya cara bermain Renshi hampir sama dengan Hanif. Gelandang yang kuat saat bertahan. Namun Renshi mobilitasnya lebih tinggi.

Padahal dia selalu main penuh dalam 11 laga. Bisa diartikan dia pemain dengan stamina luar biasa.

Renshi juga sering melakukan tekel yang bisa memutus serangan lawan. Tak hanya itu, jika Tim Singo Edan krisis bek sayap, dia bisa menempati posisi itu.

Pada seri kedua, Renshi sudah tidak mendapatkan kartu kuning. Berbeda dengan seri pertama, dia mengoleksi dua kartu kuning.

Di seri kedua, Renshi mencatatkan dua assist, dan itu menjadi nilai positif lainnya. Tak salah jika banyak yang menilai permainannya membaik di seri kedua.

4 dari 5 halaman

Carlos Fortes

Carlos Fortes

BRI Liga 1: Pemain Arema FC, Carlos Fortes (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Penyerang asal Portugal ini sementara berstatus sebagai pemain tersubur Arema. Fortes mengoleksi enam gol dari 11 laga. Lumayan untuk ukuran striker baru. Pada seri pertama dia mengoleksi tiga gol.

Seri kedua tiga gol tambahan dicetaknya. Hanya saja dia tidak mencatatkan assist seperti seri pertama. Sebenarnya, Fortes sedang on fire pada awal seri kedua.

Namun, pelatih Eduardo Almeida sempat mencadangkannya dalam laga lawan Persita Tangerang. Sejak itu, produktivitasnya sempat mandek. Dia kembali mencetak gol lewat tendangan penalti pada akhir seri kedua lawan Persebaya Surabaya.

Sejak dicadangkan, permainannya agak menurun. Alhasil, dia pun belum mencetak gol-gol indah seperti sebelumnya.