Raih Dua Gelar Bergengsi di Piala Presiden 2019, Ini Kata Hamka Hamzah

Raih Dua Gelar Bergengsi di Piala Presiden 2019, Ini Kata Hamka Hamzah
Hamka Hamzah menyabet gelar pemain terbaik Piala Presiden 2019 (c) Fitri Apriani

Bola.net - - Hamka Hamzah buka suara soal terpilihnya ia menjadi pemain terbaik pada gelaran Piala Presiden 2019. Kapten tim Arema FC ini menyebut gelar ini merupakan pembuktiannya pada publik.

"Saya hanya ingin menunjukkan, pada usia 35 tahun, saya belum habis. Saya juga ingin memberi contoh, ada kejadian emosional, saya melerai," ucap Hamka.

"Saya ucapkan alhamdulillah atas gelar pemain terbaik ini. Semoga bisa menjadi contoh pemain-pemain muda di Indonesia," sambungnya.

Hamka, sebelumnya, mendapat penghargaan sebagai pemain terbaik ajang Piala Presiden 2019. Ia mengalahkan sejumlah kandidat lainnya, termasuk rekan satu timnya, Makan Konate.

Penghargaan ini pemain terbaik ini diberikan pada Hamka usai gelaran final Piala Presiden 2019. Selain trofi, Hamka pun berhak menerima hadiah sebesar Rp. 250 juta.

Bagi Hamka gelar ini merupakan pelengkap bagi raihannya yang lain pada ajang Piala Presiden 2019. Ia sukses membawa timnya meraih gelar juara ajang pramusim ini.

Bagaimana komentar Hamka soal sukses Arema memenangi Piala Presiden 2019? Simak di bawah ini.

1 dari 2 halaman

Sebut Kunci Juara Piala Presiden

Hamka bersyukur timnya bisa memenangi ajang Piala Presiden 2019. Menurutnya, hal ini tak lepas dari kritik Aremania, yang melecut semangat timnya sehingga bangkit dan bisa jadi lebih baik.

"Usai kekalahan melawan Persela, semua memberi kritik. Akhirnya, ini bisa membangkitkan tim, sehingga bisa jadi yang terbaik," papar Hamka.

"Gelar juara dan prestasi ini kami berikan pada Aremania semua," ia menambahkan.

2 dari 2 halaman

Terima Kasih kepada Milo

Lebih lanjut, Hamka juga menyelipkan ucapan terima kasih khusus bagi Milomir Seslija. Pelatih Arema ini, dinilainya, merupakan sosok di balik raihan prestasi yang diraih.

"Saya berterima kasih kepada Coach Milo. Pada usia yang sudah tidak muda, saya selalu diberi kepercayaan," kata Hamka.

"Bermain dengan hanya jeda dua hari sangat melelahkan. Saya sudah berusaha menjaga kondisi, tapi tetap kewalahan. Namun, saya ingat niat dari kecil bahwa sepak bola adalah hidup saya. Hal ini membuat saya tak menyerah," ia menandaskan.