Rahasia di Balik Kesuksesan Persela Jungkalkan Bhayangkara

Rahasia di Balik Kesuksesan Persela Jungkalkan Bhayangkara
Pelatih Persela Lamongan, Aji Santoso. (c) Mustopa El Abdy

- Pelatih Persela Lamongan, Aji Santoso menyebut penggunaan formasi baru menjadi rahasia kemenangan timnya atas Bhayangkara FC, Minggu . Laskar Joko Tingkir menjungkalkan The Guardian dengan skor akhir 2 - 0.

Pada pertandingan melawan Bhayangkara FC, Aji Santoso menerapkan formasi 4-3-2-1 dengan mengandalkan tiga gelandang bertahan dan dua gelandang serang. Padahal biasanya ia memakai pola dasar 4-4-2 atau 4-2-3-1.

"Jadi formasi baru ini latihannya hanya sekali karena memang tidak ada waktu, tapi alhamdulillah tiga gelandang Subagja Baasith, Syahroni sama Ahmet Atayev sangat efektif," kata Aji Santoso usai laga.

Penggunaan formasi baru tersebut bukan tanpa alasan, sebab eks pelatih Arema FC ini sudah memperhitungkannya lebih dulu dengan mempertimbangkan kekuatan lawan. Apalagi Persela tidak bisa memainkan penyerang sayapnya.

"Saya menyesuaikan dengan kondisi lawan yang mereka juga tidak memakai wing, mereka banyak menumpuk di tengah, kalau saya pakai 4-2-3-1 pasti akan kalah di tengah," imbuh Aji.

"Saya menggunakan lima pemain di tengah, tiga gelandang bertahan dan dua gelandang serang. Tapi ketika kalah bola, lima gelandang ini sangat berdekatan, itu yang cukup susah ditembus," tegasnya.

Terbukti, kata pelatih asal Kepanjen, Kabupaten Malang ini, dalam perebutan bola, Birrul Walidain dan kolega lebih mendominasi dibanding pemain Bhayangkara FC.

Namun terlepas dari perubahan formasi itu, ia memuji kerja keras pemainmya yang tampil spartan dalam pertandingan tersebut. Sehingga Persela bisa meraih poin penuh sekaligus mempertahankan rekor tak pernah kalah di kandang.

"Anak-anak main sangat luar biasa, tidak hanya karena menang saja, karena mereka main cukup spartan, cukup menguasai jalannya pertandingan, semua pemain agresif," tandasnya.