
Bola.net - Kompetisi profesional, khususnya QNB League musim 2015, sudah diputuskan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia (PT LI) tidak dilanjutkan dengan status force majeure.
Langkah tersebut, diambil usai digelarnya rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI, di Senayan, Jakarta, Sabtu (2/5).
Sayangnya, hal tersebut kini mendapatkan protes keras dari Manajer Umum Pusamania Borneo FC (PBFC), Aidil Fitri. Sebab dikatakannya, keputusan tersebut sangat merugikan dan tidak berpihak pada klub.
"Soal force majeure itu, kita kira hanya sebulan. Ternyata, kita tidak tahu jika sebenarnya adalah penghentian kompetisi. Kalau seperti ini, merugikan klub kami. Lalu siapa yang mau bayar gaji pemain? Siapa yang tanggung jawab karena sponsor pada lari semua? Enak kalau sponsor tidak minta ganti rugi, tapi bagaimana kalau minta ganti rugi?" papar Aidil.
"Inilah yang saya minta, PSSI, PT LI dan Kemenpora harus tanggungjawab dengan keuangan kami. Rabu (6/5), kami minta klub-klub yang punya saham 99 persen, dikumpulkan. Saya sudah telepon pak Joko Driyono (COE PT LI)," tuturnya.
Pertemuan tersebut, diharapkan Aidil, untuk membahas ulang keputusan PSSI dan PT lI. Dengan demikian, kelanjutan kompetisi bisa mendapatkan kepastian.
"Selain itu, supaya kita ini jangan sampai pecah. Kalau kompetisi 2015 tidak jalan, sama saja bunuh kami dong," tutupnya. (esa/dzi)
Langkah tersebut, diambil usai digelarnya rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI, di Senayan, Jakarta, Sabtu (2/5).
Sayangnya, hal tersebut kini mendapatkan protes keras dari Manajer Umum Pusamania Borneo FC (PBFC), Aidil Fitri. Sebab dikatakannya, keputusan tersebut sangat merugikan dan tidak berpihak pada klub.
"Soal force majeure itu, kita kira hanya sebulan. Ternyata, kita tidak tahu jika sebenarnya adalah penghentian kompetisi. Kalau seperti ini, merugikan klub kami. Lalu siapa yang mau bayar gaji pemain? Siapa yang tanggung jawab karena sponsor pada lari semua? Enak kalau sponsor tidak minta ganti rugi, tapi bagaimana kalau minta ganti rugi?" papar Aidil.
"Inilah yang saya minta, PSSI, PT LI dan Kemenpora harus tanggungjawab dengan keuangan kami. Rabu (6/5), kami minta klub-klub yang punya saham 99 persen, dikumpulkan. Saya sudah telepon pak Joko Driyono (COE PT LI)," tuturnya.
Pertemuan tersebut, diharapkan Aidil, untuk membahas ulang keputusan PSSI dan PT lI. Dengan demikian, kelanjutan kompetisi bisa mendapatkan kepastian.
"Selain itu, supaya kita ini jangan sampai pecah. Kalau kompetisi 2015 tidak jalan, sama saja bunuh kami dong," tutupnya. (esa/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 3 Mei 2015 22:15
-
Bola Indonesia 2 Mei 2015 23:53
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 25 Maret 2025 17:12
-
Tim Nasional 25 Maret 2025 17:05
-
Tim Nasional 25 Maret 2025 16:39
-
Tim Nasional 25 Maret 2025 16:26
-
Tim Nasional 25 Maret 2025 16:23
-
Otomotif 25 Maret 2025 16:16
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratis yang Bisa Diboyong Arsenal di Musi...
- 3 Pemain yang Bisa Dikorbankan MU untuk Dapatkan J...
- AC Milan Incar Pelatih Italia, Ini 7 Kandidatnya
- 8 Manajer yang Belum Pernah Dikalahkan Mikel Artet...
- 7 Manajer yang Berhasil Bangkit dari Keterpurukan
- 5 Mantan Bomber Tajam MU yang Jadi Pelatih, Adakah...
- Paul Pogba Comeback: 5 Klub yang Bisa Jadi Pelabuh...