Pulang dari Spanyol, Djanur Ungkap Kekurangan Sepak Bola Indonesia

Pulang dari Spanyol, Djanur Ungkap Kekurangan Sepak Bola Indonesia
Djadjang Nurdjaman (c) Istimewa

Bola.net - - Pelatih Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman baru saja pulang dari Spanyol setelah menjalani kursus kepelatihan Pro AFC di markas kontestan La Liga, Deportivo Alaves selama kurang lebih sepuluh hari.

Dalam kursus yang diikuti 23 pelatih dari Indonesia tersebut, Djanur mengaku banyak mendapat pengalaman baru. Walaupun sebenarnya sudah pernah ia dapatkan ketika magang di Inter Milan.

"Banyak sebetulnya ilmu tambahan yang didapat dari perjalanan ke Eropa, ke Spanyol, tepatnya saya melihat di Alaves," kata Djanur usai memimpin latihan Persebaya di Lapangan Jenggolo, Jumat (01/02).

"Walaupun sebagian sudah saya lakukan dan saya sudah membiasakan ini ketika saya pulang dari Inter [Milan], kemudian saya biasakan di Persib, jalan terus dan dibawa ke sini [Persebaya]," sambungnya.

Salah satunya yang ia dapatkan adalah pentingnya persiapan sebelum latihan seperti gym dan lain-lain. Hanya saja, di Spanyol tepatnya di Markas Deportivo Alaves sudah memiliki camp khusus untuk latihan.

Berbeda dengan Persebaya, yang venue latihannya selalu berpindah-pindah. Tetapi Djanur tetap berusaha untuk memberikan menu gym kepada pemainnya meskipun dengan peralatan seadanya.

"Itu selalu saya lakukan walaupun di luar dengan alat alat yang sederhana dan seadanya kita lakukan itu. Saya sampaikan itu kepada pemain supaya mereka lebih siap lagi," imbuh Djanur.

Scroll ke bawah untuk informasi selengkapnya ya Bolaneters

1 dari 1 halaman

Infrastuktur Jadi Perbedaan Mencolok

Dan dari pengalamannya itu, Djanur bisa mengambil kesimpulan bahwa infrastruktur yang menjadi kekurangan sepak bola Indonesia. Karena hampir semua klub di Spanyol memiliki tempat latihan lengkap dengan fasilitas lainnya.

"Yang jelas infrastruktur, pasti itu. Karena belum satu pun klub di kita yang memiliki camp, yang memiliki fasilitas yang begitu diharuskan oleh sebuah klub sepak bola profesional kita belum," imbuh Djanur.

"Kalau ditanya apa yang paling mencolok perbedaan ya itu [infrastruktur]," tegasnya.