PT LIB Peringatkan Suporter BRI Liga 1: Datang ke Stadion, Klub yang Dihukum!

PT LIB Peringatkan Suporter BRI Liga 1: Datang ke Stadion, Klub yang Dihukum!
BRI Liga 1: Sekelompok suporter Persebaya di Stadion Wibawa Mukti usai termakan hoaks timnya akan bertanding (c) Instagram Polsek Cikarang Timur

Bola.net - PT Liga Indonesia Baru (LIB), selaku operator kompetisi BRI Liga 1 2021/2022, mengingatkan para suporter supaya tidak datang ke stadion. Acara-acara nonton bareng juga dilarang.

Ini mengacu pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 38 Tahun 2021 diktum kedelapan, yang isinya: "Pelaksanaan kompetisi tidak diperbolehkan menerima penonton langsung di stadion dan kegiatan menonton bersama oleh suporter juga tidak diperbolehkan."

PT LIB dalam pemberitaan di lamannya, Liga Indonesia Baru, menyinggung kasus Bonek yang nekat mendatangi Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi pada 29 Agustus 2021, karena termakan hoaks Persebaya bermain di sana pada hari itu.

"Fakta miris terjadi. Pada Minggu, 29 Agustus 2021, diduga satu di antara kelompok fanatik dari klub BRI Liga 1, datang ke sekitar Stadion Wibawa Mukti. Mereka berniat mendukung tim kesayangannya. Padahal, tidak ada pertandingan pada hari itu," tulis PT LIB dalam narasinya.

Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita meminta Bonek untuk tidak mengulang perilaku seperti itu lagi, dan juga bagi kelompok suporter lain, untuk tetap menonton timnya dari rumah.

"Sudah ada penegasan dari pemerintah agar pertandingan digelar tanpa penonton. Suporter atau penonton, cukup mendukung dari rumah saja," kata Lukita.

"Tak perlu berduyun-duyun datang ke stadion. Kepada rekan-rekan suporter, kami mohon kejadian tersebut jangan sampai terulang kembali," jelas Lukita.

1 dari 1 halaman

Suporter Nekat, Klub Terancam Hukuman

Suporter Nekat, Klub Terancam Hukuman

Klub-klub peserta BRI Liga 1 2021-2022 (c) Bola.net

Jika suporter tetap memaksakan diri untuk datang ke stadion, maka klub kebanggaannya akan dihukum. PT LIB telah menyiapkan sanksi tegas terhadap pelanggaran itu.

"Jika kerumunan pendukung fanatik itu terjadi pada masa pandemi, sesungguhnya yang merugi adalah sepak bola Indonesia. Bagi klub yang memiliki ikatan erat dengan kelompok suporter yang bikin ulah itu, akan rugi besar. Klub tersebut akan mendapatkan hukuman tegas," imbuh Lukita.

"Pemerintah sangat memerhatikan BRI Liga 1. Termasuk dari pihak kepolisian yang berwenang mengeluarkan izin. Ini perlu menjadi komitmen bersama agar pemerintah selalu memberikan lampu hijau untuk kompetisi," ujar Lukita.

Disadur dari: Bola.com/Muhammad Adiyaksa/Rizki Hidayat

Published: 3 September 2021