PSSI Wacanakan Rapid Test Sebagai Protokol Kesehatan Bukan Swab Test, Kenapa?

PSSI Wacanakan Rapid Test Sebagai Protokol Kesehatan Bukan Swab Test, Kenapa?
Dokter Timnas Indonesia, dr. Syarif Alwi (c) Bola.com/M Iqbal Ichsan

Bola.net - PSSI merencanakan rapid test sebagai salah satu protokol kesehatan yang akan dipakai bila nantinya kompetisi musim 2020 diputar kembali. Bukan swab test.

Padahal, rapid test memiliki tingkat akurasi yang rendah dalam mendeteksi virus corona. Sementara swab test sebaliknya.

Lantas, apa alasan PSSI?

"Kalau swab test siapa yang sanggup bayar? Swab test itu paling murah Rp 1,5 juta. Rapid test saja belum tentu klub-klub itu sanggup," ujar Ketua Tim Medis PSSI, Syarif Alwi.

"Rapid test itu adalah alat bantu diagnosa, yang membantu kami menegakkan diagnosa dan itu dilakukan dokter tim," katanya menambahkan.

Nantinya, setiap pemain, pelatih, dan ofisial tim harus menjalani rapid test tiga hari sebelum bertanding. Pemeriksaan serupa juga dilakukan kembali pada hari H.

Akan tetapi, protokol kesehatan tersebut belumlah final. Sebab, masih dipertimbangkan dan sedang disosialisasikan kepada para peserta kompetisi.

Baca halaman berikutnya ya Bolaneters.

1 dari 1 halaman

Biaya Belum Ada yang Menanggung

Sementara itu terkait siapa yang akan menanggung biaya rapid test, belum diputuskan. PSSI saat ini masih menyiapkan formula agar biayanya bisa minim.

"Soal biaya, itu sedang kami pikirkan karena banyak masukkan bagaimana caranya rapid test dengan harga murah," tutur Syarif Alwi.

"Kami berusaha jangan sampai ada bantuan-bantuan untuk mensubsidi," imbuhnya.

(Bola.net/Fitri Apriani)