
Bola.net - Tindakan KONI yang menunjuk pelatih Timnas U-23, sebagai persiapan ke ajang SEA Games 2013, disayangkan oleh PSSI. Menurut Ketua Komite Timnas, Bob Hippy, harusnya KONI tidak melanggar batas wewenang mereka.
Menurut Bob, tindakan KONI ini melanggar batas kewenangan. Seharusnya, sambung Bob, KONI tetap harus berkoordinasi dengan federasi terkait, dalam hal ini PSSI.
"Kalau seperti ini, namanya bertentangan dengan tugas mereka sendiri. Sekalian saja mereka juga bentuk tim renang, dan olahraga lainnya. KONI kok kepingin menjadi federasi?" ujar Bob, pada Bola.net, Jumat (21/12).
Sebelumnya, Ketua KONI, Tono Suratman telah menunjuk Rahmad Darmawan sebagai pelatih kepala Timnas U-23 SEA Games Myanmar 2013. Menurut Tono, penunjukan ini adalah bagian dari persiapan kontingen Indonesia di event dua tahunan tersebut. Selain itu, Tono menambahkan, langkah ini juga dilakukan karena KONI sebagai pengendali Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima).
Lebih lanjut, Bob berharap agar KONI bisa berpikir jernih dalam menyikapi hal ini. Pasalnya, sambung mantan penggawa Timnas Indonesia di era 60-an ini, tindakan KONI tersebut bisa dikatakan sebuah intervensi terhadap kewenangan PSSI.
"Kami bisa saja melaporkan hal ini. Namun, kan kurang elok kalau ada laporan seperti itu. Karena itu, kami berharap agar semua pihak bisa berpikir jernih, menggunakan hati nurani. Jangan hanya menggunakan emosi," pria kelahiran 5 Desember 1945 ini menandaskan. (bola/mac)
Menurut Bob, tindakan KONI ini melanggar batas kewenangan. Seharusnya, sambung Bob, KONI tetap harus berkoordinasi dengan federasi terkait, dalam hal ini PSSI.
"Kalau seperti ini, namanya bertentangan dengan tugas mereka sendiri. Sekalian saja mereka juga bentuk tim renang, dan olahraga lainnya. KONI kok kepingin menjadi federasi?" ujar Bob, pada Bola.net, Jumat (21/12).
Sebelumnya, Ketua KONI, Tono Suratman telah menunjuk Rahmad Darmawan sebagai pelatih kepala Timnas U-23 SEA Games Myanmar 2013. Menurut Tono, penunjukan ini adalah bagian dari persiapan kontingen Indonesia di event dua tahunan tersebut. Selain itu, Tono menambahkan, langkah ini juga dilakukan karena KONI sebagai pengendali Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima).
Lebih lanjut, Bob berharap agar KONI bisa berpikir jernih dalam menyikapi hal ini. Pasalnya, sambung mantan penggawa Timnas Indonesia di era 60-an ini, tindakan KONI tersebut bisa dikatakan sebuah intervensi terhadap kewenangan PSSI.
"Kami bisa saja melaporkan hal ini. Namun, kan kurang elok kalau ada laporan seperti itu. Karena itu, kami berharap agar semua pihak bisa berpikir jernih, menggunakan hati nurani. Jangan hanya menggunakan emosi," pria kelahiran 5 Desember 1945 ini menandaskan. (bola/mac)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 20 Desember 2012 21:30
-
Bola Indonesia 20 Desember 2012 09:43
-
Bola Indonesia 19 Desember 2012 22:38
-
Bola Indonesia 19 Desember 2012 22:15
PSSI Akan Verifikasi Ulang Klub Untuk Atasi Penunggakan Gaji
-
Bola Indonesia 19 Desember 2012 21:30
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 12:45
-
Liga Inggris 22 Maret 2025 12:17
-
Piala Eropa 22 Maret 2025 12:01
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 11:55
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 11:46
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 11:35
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...