
Bola.net - Sikap pemerintah, yang dinilai tidak tegas dalam memberikan rekomendasi terhadap Indonesia Super League, disayangkan oleh PSSI. Otoritas tertinggi sepakbola Indonesia ini menganggap bahwa pemerintah telah bersikap mendua, terkait pemberian izin terhadap liga yang bergulir di luar yurisdiksi PSSI tersebut.
Menurut Sekretaris Jenderal PSSI, Halim Mahfudz, meski dikaitkan dengan syarat melepas pemain untuk timnas, pemberian rekomendasi untuk ISL ini kurang tepat. Pemerintah, sambung Halim, tidak belajar dari pengalaman AFF Suzuki Cup lalu, di mana pemain-pemain tidak dilepas untuk memperkuat Timnas Indonesia.
"Pemerintah juga mengabaikan surat FIFA tanggal 26 November, yang mengingatkan pemerintah bahwa PSSI adalah federasi yang sah dalam menata dan supervisi sepakbola di Indonesia seperti disebutkan di Statuta FIFA pasal 10 dan 13. Anggota PSSI, meski dalam status dihukum harus tunduk pada federasi sesuai pasal 18," ujar pria yang karib disapa Gus Iim ini.
Lebih lanjut, Gus Iim menambahkan, keputusan ini menunjukkan pemerintah membiarkan liga di luar federasi resmi melanjutkan kegiatan meski tidak diakui federasi resmi dan otoritas sepakbola di tingkat ASEAN (AFF), Asia (AFC) dan dunia (FIFA).
"Selain itu, pemerintah secara jelas mengajarkan boleh melanggar Statuta otoritas olahraga dan kalau perlu pemerintah akan lindungi pelanggaran tersebut. Ini keputusan yang sangat tidak mendidik dan tidak sportif di bidang olahraga," dia menandaskan. (den/mac)
Menurut Sekretaris Jenderal PSSI, Halim Mahfudz, meski dikaitkan dengan syarat melepas pemain untuk timnas, pemberian rekomendasi untuk ISL ini kurang tepat. Pemerintah, sambung Halim, tidak belajar dari pengalaman AFF Suzuki Cup lalu, di mana pemain-pemain tidak dilepas untuk memperkuat Timnas Indonesia.
"Pemerintah juga mengabaikan surat FIFA tanggal 26 November, yang mengingatkan pemerintah bahwa PSSI adalah federasi yang sah dalam menata dan supervisi sepakbola di Indonesia seperti disebutkan di Statuta FIFA pasal 10 dan 13. Anggota PSSI, meski dalam status dihukum harus tunduk pada federasi sesuai pasal 18," ujar pria yang karib disapa Gus Iim ini.
Lebih lanjut, Gus Iim menambahkan, keputusan ini menunjukkan pemerintah membiarkan liga di luar federasi resmi melanjutkan kegiatan meski tidak diakui federasi resmi dan otoritas sepakbola di tingkat ASEAN (AFF), Asia (AFC) dan dunia (FIFA).
"Selain itu, pemerintah secara jelas mengajarkan boleh melanggar Statuta otoritas olahraga dan kalau perlu pemerintah akan lindungi pelanggaran tersebut. Ini keputusan yang sangat tidak mendidik dan tidak sportif di bidang olahraga," dia menandaskan. (den/mac)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 18 Desember 2012 05:10
-
Bola Indonesia 24 November 2012 18:28
-
Liga Inggris 14 November 2012 10:34
-
Bola Indonesia 12 Oktober 2012 21:01
-
Bola Indonesia 4 Oktober 2012 21:50
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 22 Maret 2025 12:17
-
Piala Eropa 22 Maret 2025 12:01
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 11:55
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 11:46
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 11:35
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 11:21
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...