PSSI Era Erick Thohir Ditagih Utang Nyaris Rp100 Miliar Warisan Kepengurusan Lama: Sudah Diancam dan Disomasi, Uangnya Tak Ada

PSSI Era Erick Thohir Ditagih Utang Nyaris Rp100 Miliar Warisan Kepengurusan Lama: Sudah Diancam dan Disomasi, Uangnya Tak Ada
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Bola.net - PSSI era Erick Thohir yang baru memimpin sejak Februari 2023 telah ditagih utang nyaris Rp100 miliar. Tunggakan itu disebutkan warisan dari kepengurusan yang lama.

"Kami saat ini ditagih utang puluhan miliar. Saat kami kan tidak punya utang. Sebelumnya kami hanya terima ketika dikasih. Uang tidak ada. Nol," ujar anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (6/7).

"Yang ada adalah utang. Utangnya puluhan miliar. Sudah ada yang mengancam dan menyomasi kami. Utang ini banyak banget datang, uangnya tidak ada," katanya menambahkan.

Arya mengatakan, PSSI sedang mencari uang untuk melunasi utang tersebut. Tunggakan itu di antaranya berasal dari sewa hotel dan transportasi. Selain itu juga ada utang kepada perangkat pertandingan.

"Sekarang kami sedang proses cari duit, supaya paham kenapa sampai ada yang belum dibayar. Karena kami di samping cari uang untuk kegiatan, kami juga cari uang untuk bayar utang," ucap Arya.

"Pak Erick Thohir sudah arahkan supaya kami mulai membayar utang yang menyangkut hidup orang. Wasit yang belum dibayar dan perangkat pertandingan."

"Tapi untuk vendor-vendor, kami terpaksa menunggu audit. Kami tidak tahu utangnya sekian, benar atau tidak. Soal jumlah utang, nyaris Rp100 miliar. Tapi tidak sampai lah. Di bawah sedikit. Sekitar segitu," tambah Arya.

1 dari 2 halaman

Tunggakan ke Pemain Naturalisasi

Dari utang sebesar itu juga termasuk tunggakan terhadap reimburse seorang pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang namanya tidak disebutkan. Arya hanya bisa geleng-geleng.

"Misalnya urusan perhotelan dan tiket penerbangan. Bayangkan teman-teman, kami saja ditagih ada pemain naturalisasi, datang ke sini diundang, dibilang dia yang bayar dulu, dan dia mengiyakan," ungkap Arya.

"Datang dia ke sini. Dia bayar dulu habis itu dia balik. Tidak dibayar-bayar juga. Mau tiket, akomodasi, semua tidak dibayar. Ada sesuatu yang dijanjikan untuk agen pemain juga, itu tidak dibayar."

"Ya ini harus dibayar. Kalau tidak dibayar kan dia tidak mau bermain, karena itu dijanjikan sama kepengurusan yang lama, maka kami harus melakukan," tambahnya.

2 dari 2 halaman

Peninggalan Era Mochamad Iriawan dan Kepengurusan Sebelumnya

Arya tidak membantah utang itu peninggalan PSSI era Mochamad Iriawan pada 2019-2023. Selain itu, tunggakan juga bersumber dari kepengurusan sebelumnya. Pada 2016-2019, PSSI diketuai Edy Rahmayadi dan sempat dipimpin Joko Driyono serta Iwan Budianto pada 2019.

"Sejak empat tahun belakangan. Tapi yang sebelum-sebelumnya juga sudah masuk juga. Tiba-tiba. Apa karena dikira PSSI sekarang oke langsung masuk tagihan-tagihan yang kami tidak tahu," tutur Arya.

"Ada yang bilang itu konsekuensi kami, jadi kami harus bertahap membayarnya. Makanya Pak Erick Thohir ini selalu basisnya setiap kegiatan perlu ada untungnya," imbuhnya.

(Bola.net/Fitri Apriani)