PSSI: Bontang dan PSLS Cederai Integritas Sepakbola Profesional

PSSI: Bontang dan PSLS Cederai Integritas Sepakbola Profesional
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (c) pssi
Bola.net - Dua klub asal kompetisi Indonesian Premier League (IPL) Bontang FC dan PSLS Lhokseumawe mendapatkan hukuman berat dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.

Pasalnya, Komdis PSSI berhasil membuktikan adanya pengaturan skor di babak play off IPL dari dua klub tersebut.

"Keduanya, melanggar Pasal 63 Komisi Disiplin, tentang pengaturan skor. Hukuman untuk para pelaku yang terlibat, bagi pemain akan mendapat larangan tampil di dunia sepak bola sekurang-kurangnya selama 24 bulan dengan denda minimal Rp100 juta," ungkap Ketua Komdis PSSI, Hinca IP Pandjaitan.

"Sementara untuk klub, akan didiskualifikasi atau turun kasta ke Divisi yang paling rendah ditambah denda sebesar Rp100 juta. Klub yang terbukti terlibat match fixing juga tidak boleh aktif di dunia sepak bola selama dua tahun," imbuh Hinca.

Dilanjutkannya, hukuman yang diberikan Komdis PSSI kepada Bontang dan PSLS lebih ringan. Sebab seharusnya, klub yang terlibat pengaturan pertandingan diminta membubarkan diri.

"Sebab, mereka sudah mencederai integritas sepak bola profesional," pungkasnya.

Berikut rincian hukuman Komdis PSSI untuk Bontang dan PSLS:

Hukuman untuk Tim Bontang:

  • Didiskualifikasi dan atau turun kasta ke Divisi yang paling rendah ditambah denda sebesar rp100 juta. Tidak hanya itu, klub yang terbukti terlibat match fixing tidak boleh aktif di dunia sepak bola selama dua tahun.

Nama-nama ofisial tim Bontang yang mendapat hukuman:

  • Camara Fode (manajer) mendapat hukuman dilarang terlibat sepak bola di seluruh dunia seumur hidup.

  • Haeradi (asisten manajer) mendapat hukuman dilarang terlibat sepak bola di seluruh dunia seumur hidup.

  • Dedi Siswanto (pelatih) mendapat hukuman dilarang terlibat sepak bola selama 24 bulan.

  • Seluruh pemain Bontang FC yang menerima uang suap (kecuali kiper Bayu Anggara) mendapat hukuman dilarang terlibat sepak bola selama 24 bulan.

Hukuman untuk tim PSLS:

  • Didiskualifikasi dan atau turun kasta ke divisi yang paling rendah ditambah denda sebesar rp100 juta. Tidak hanya itu, klub yang terbukti terlibat match fixing tidak boleh aktif di dunia sepak bola selama dua tahun.

Nama-nama ofisial tim PSLS yang mendapat hukuman:

  • Nyak Rani (asisten pelatih) mendapat hukuman larangan tampil di dunia sepak bola selama lima tahun.

  • Mahyudin Oki (officer) mendapat hukuman larangan tampil di dunia sepak bola selama lima tahun.

  (esa/dzi)