
Bola.net - Djohar Arifin Husin menampik tengara bahwa PSSI tidak memiliki sistem pemantauan bakat pesepakbola Indonesia. Ketua Umum PSSI ini memaparkan bahwa PSSI memiliki pemandu bakat di tiap provinsi.
"Sejak 2012 lalu kita kumpulkan para pemandu bakat di Malang. Saat ini, masih jalan programnya. Jadi, di seluruh provinsi kita punya pemandu bakat," ujar Djohar, pada Bola.net.
Sebelumnya, sempat muncul pertanyaan terkait kinerja PSSI dalam melakukan scouting terhadap talenta-talenta pesepakbola Indonesia. Pertanyaan ini mengemuka terkait banyaknya talenta muda yang tak terpantau radar PSSI. Bahkan, untuk membangun Timnas U-19, Indra Sjafri harus blusukan dengan biaya sendiri untuk mencari pemain berbakat dari seluruh penjuru Nusantara.
PSSI sendiri sempat memiliki program talent scouting terpadu dengan pusat pelatihan. Program bernama Akademi Nusantara ini digagas Direktur Pembinaan Usia Muda PSSI (waktu itu), Timo Scheunemann. Namun, program ini tak sempat berjalan karena tak adanya dana waktu itu. Seiring bergantinya rezim di kepemimpinan PSSI, program ini kian tak terdengar lagi gaungnya.
Menanggapi hal ini, Djohar mengaku bahwa tak harus tergantung PSSI agar talenta muda pesepakbola Indonesia bisa terpantau. Menurutnya, masyarakat bisa sangat berperan dalam hal ini.
"Masyarakat bisa lapor melalui Pengurus Cabang PSSI terdekat. Setelah itu, kita akan undang atau kita kirim pelatih untuk melihat langsung kemampuannya. Nanti, semua akan digodok oleh Badan Tim Nasional," tandasnya.[initial]
(den/dzi)
"Sejak 2012 lalu kita kumpulkan para pemandu bakat di Malang. Saat ini, masih jalan programnya. Jadi, di seluruh provinsi kita punya pemandu bakat," ujar Djohar, pada Bola.net.
Sebelumnya, sempat muncul pertanyaan terkait kinerja PSSI dalam melakukan scouting terhadap talenta-talenta pesepakbola Indonesia. Pertanyaan ini mengemuka terkait banyaknya talenta muda yang tak terpantau radar PSSI. Bahkan, untuk membangun Timnas U-19, Indra Sjafri harus blusukan dengan biaya sendiri untuk mencari pemain berbakat dari seluruh penjuru Nusantara.
PSSI sendiri sempat memiliki program talent scouting terpadu dengan pusat pelatihan. Program bernama Akademi Nusantara ini digagas Direktur Pembinaan Usia Muda PSSI (waktu itu), Timo Scheunemann. Namun, program ini tak sempat berjalan karena tak adanya dana waktu itu. Seiring bergantinya rezim di kepemimpinan PSSI, program ini kian tak terdengar lagi gaungnya.
Menanggapi hal ini, Djohar mengaku bahwa tak harus tergantung PSSI agar talenta muda pesepakbola Indonesia bisa terpantau. Menurutnya, masyarakat bisa sangat berperan dalam hal ini.
"Masyarakat bisa lapor melalui Pengurus Cabang PSSI terdekat. Setelah itu, kita akan undang atau kita kirim pelatih untuk melihat langsung kemampuannya. Nanti, semua akan digodok oleh Badan Tim Nasional," tandasnya.[initial]
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 26 Januari 2014 21:17
Ini Alasan PSSI Jalin Kerjasama Dengan Liga Jepang dan Spanyol
-
Bola Indonesia 26 Januari 2014 21:12
-
Bola Indonesia 26 Januari 2014 18:47
-
Bola Indonesia 26 Januari 2014 18:36
-
Tim Nasional 26 Januari 2014 17:15
LATEST UPDATE
-
Amerika Latin 22 Maret 2025 03:30
-
Piala Dunia 21 Maret 2025 23:59
-
Asia 21 Maret 2025 23:58
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 23:55
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 23:46
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 23:21
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...