PSSI Ajak Masyarakat Awasi Kinerja Wasit Final Piala Presiden

PSSI Ajak Masyarakat Awasi Kinerja Wasit Final Piala Presiden
Djamal Aziz (c) PSSI
- Ketua Komite Wasit PSSI, Djamal Aziz mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengawasi dan menilai kinerja dari perangkat pertandingan final Piala Presiden di Gelora Bung Karno, Minggu (18/10) malam.


Kendati Piala Presiden hanyalah turnamen biasa, akan tetapi laga pamungkas ini telah menjadi sorotan internasional, di tengah terpuruknya kondisi sepakbola Indonesia karena adanya sanksi FIFA.


"Persib dan Sriwijaya FC sama-sama telah bekerja keras untuk mencapai final. Pertandingan ini akan sangat menarik dan emosional, seperti telah dibuktikan dengan kehadiran kedua kelompok suporter. Karena itu, kita semua tentu mengharapkan laga final ini berjalan dengan baik, menarik dan sesuai dengan keinginan penonton, yakni kepemimpinan wasit yang fair," tutur Djamal Aziz.


Djamal Aziz meminta kepada semua pihak untuk fokus dan sama-sama memperhatikan kinerja wasit dan umumnya perangkat pertandingan di laga final yang mempertemukan Persib Bandung kontra Sriwijaya FC ini.


"Kita lihat kinerja wasit, berat sebelah tidak. Kuat dengan tekanan tidak, istiqomah dan amanah tidak dalam memimpin. Jangan sampai malah nanti mencederai partai final ini. Jangan sampai ngawur," tegas Djamal Azis.


Sebelumnya, perangkat pertandingan laga final sudah disampaikan sejak beberapa hari lalu. Mereka terdiri dari Samsir Ali (Makassar), Jimmy Napitupulu (DKI), Djunaedi Effendi (Malang), Beni Andariko (Padang), Mudjanto (Kediri), dan Najamuddin Aspiran (Balikpapan).


"Tugas mereka tentu berat, itu juga harus kita apresiasi. Kita mengharapkan mereka menjalankan tugasnya dengan baik. Jangan sampai ada tim yang merasa dirugikan. Ingat, pada prinsipnya mereka ini menjunjung tinggi harkat dan martabat dari presiden, karena ini turnamen Piala Presiden, walau hanya sebuah turnamen," lanjutnya.


Ketua Komite Wasit PSSI ini menekankan, sanksi atau hukuman berat sudah pasti akan dijatuhkan pada perangkat pertandingan yang dinilai tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik.


"Itu sudah pasti. Sangat mungkin nama mereka akan kita hilangkan dari persepakbolaan nasional selama-lamanya," tutupnya. [initial]


 (esa/pra)