PSS Sleman Menilai Turnamen Pengganti Bisa Jadi Solusi

PSS Sleman Menilai Turnamen Pengganti Bisa Jadi Solusi
Suporter PSS Sleman (c) Bola.com/Yoppy Renato

Bola.net - PSSI punya wacana menggulirkan turnamen khusus sebagai pengganti kompetisi yang terhenti akibat pandemi virus corona. PSS Sleman menanggapinya dengan positif.

Seperti diketahui, pandemi virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19 memaksa aktivitas sepak bola Indonesia berhenti total sejak pertengahan Maret lalu. Untuk sementara, PSSI berpedoman pada masa tanggap darurat sampai bulan Juni.

Apabila masa darurat diperpanjang, kemungkinan terburuk adalah kompetisi Shopee Liga 1 2020 dinyatakan gugur. Lantas, PSSI memunculkan wacana akan mengganti dengan sebuah turnamen, dengan catatan wabah virus corona sudah berakhir.

1 dari 2 halaman

Ikut Kebijakan

Ikut Kebijakan

Latihan PSS Sleman (c) Bola.com/Vincentius Atmaja

PSS Sleman menjadi satu di antara klub yang ikut mengusulkan adanya turnamen yang diinisiasi oleh PSSI. Direktur PSS, Hempri Suyatna menilai, turnamen sebagai pengganti kompetisi adalah hal yang positif.

"Kalau pun pada akhirnya kompetisi tidak bisa dilanjutkan, tentunya kami ikut kebijakan PSSI seperti apa. Mungkin turnamen bisa menjadi solusi," ujar Direktur PT Putra Sleman Sembada (PT PSS), Hempri Suyatna, Rabu (22/4/2020).

Meski sepakat dengan akan adanya turnamen, PSS Sleman tetap meminta kesehatan menjadi hal yang paling utama. Ia menyarankan, kebijakan apa pun dari federasi tetap harus berpedoman pada situasi yang berkembang.

2 dari 2 halaman

Harapan PSS Sleman

Harapan PSS Sleman

Para pemain dan wasit Shopee Liga 1 2020 (c) Liputan6.com/Johan Tallo

Menurut Hempri, dampak dari wabah virus corona begitu besar dan sudah dirasakan berbagai lapisan masyarakat. Di sepak bola juga demikian, dan yang mengalami kerugian tidak hanya pemain.

Permintaan untuk menggelar turnamen juga karena pertimbangan demi menyangkut hajat hidup banyak orang. Pihaknya berharap pandemi virus corona segera berakhir sehingga keadaan bisa normal kembali seperti sedia kala.

"Intinya memang perlu ada semacam kegiatan sepak bola. Sebuah pertandingan tidak hanya kepentingan pelatih dan pemain saja, akan tetapi juga pelaku-pelaku ekonomi seperti pedagang asongan, jersey, dan lainnya," jelasnya.

Disadur dari: Bola.com/Penulis Vincentius Atmaja/Editor Wiwig Prayugi

Published: 22 April 2020