PSM Makassar, Tempat yang 'Kejam' untuk Striker-striker Asing

PSM Makassar, Tempat yang 'Kejam' untuk Striker-striker Asing
PSM Makassar (c) (Bola.com/Abdi Satria)

Bola.net - Di era Liga 1, tak satu pun striker asing PSM Makassar yang bertahan dua putaran. Giancarlo Rodrigues pun tak boleh lengah. Jika lengah, bukan tidak mungkin dia bernasib sama dengan para pendahulunya.

Giancarlo Rodrigues baru tiga kali tampil bersama PSM Makassar di pentas Shopee Liga 1 2020. Ia sudah mengemas satu gol ketika Juku Eja ditahan imbang 1-1 oleh Barito Putera pada laga pekan ketiga di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, Minggu (15/3/2020).

Pada fase grup Piala AFC 2020, eks striker PKNP (Malaysia) ini juga sudah mencetak satu gol dalam dua kali tampil bersama PSM. Ia mencetak satu gol ketika PSM membungkam Shan United (Myanmmar) 3-1 di Stadion Madya Senayan (26/2/2020).

Meski sudah mencetak gol, tak berarti posisi Giancarlo aman di PSM. Asa tinggi dari suporter membuatnya wajib tampil prima bila mendapatkan menit bermain dari Pelatih PSM, Bojan Hodak.

Bila lengah, Giancarlo bisa saja bernasib sama dengan deretan striker pendahulunya di era Liga 1.

Di Liga 1 2017, Reinaldo da Costa, pemain berdarah Brasil berpaspor Australia ini didepak PSM jelang putaran pertama berakhir. Padahal, aksinya bersama PSM terbilang lumayan. Striker dengan tinggi 183 cm ini mencetak 9 gol dalam 13 partai.

Reinaldo dilepas ke Persija karena tak cocok dengan taktik pelatih PSM saat itu, Robert Alberts, yang mengharuskannya naik turun yang menguras staminanya. Padahal, Reinaldo adalah striker spesialis kotak penalti lawan.

1 dari 2 halaman

Pavel Purishkin, Bruce Djite, dan Alessandro Sandro

Nasib sama dialami Pavel Purishkin yang mengganti peran Reinaldo diputaran kedua. Empat gol dalam 13 partai bersama PSM belum mampu memikat Robert. Striker berdarah Uzbekistan ini dilepas pada akhir musim ini.

Musim berikutnya, PSM lewat rekomendasi Robert mendatangkan Bruce Djite yang tampil bagus bersama Adelaide United (Australia) dan Suwon FC (Korsel). Posturnya pun terbilang ideal dengan tinggi 183 cm.

Tapi, cedera engkel yang menderanya membuat Djite lebih banyak absen. Kalau pun dimainkan, penampilannya tak maksimal. PSM pun melepasnya dan menggantinya dengan Alessandro 'Sandro' Ferreira Leonardo, striker berdarah Brasil tapi berpaspor Hong Kong.

Seperti tiga striker pendahulunya, Sandro juga tak beruntung di PSM. Striker tim nasional Hongkong ini hanya mencetak 4 gol dalam 11 partai bersama Juku Eja. Torehan gol yang dinilai tak mampu memenuhi harapan tinggi suporter dan manajemen PSM.

2 dari 2 halaman

Eero Markkanen dan Amido Balde

Eero Markkanen dan Amido Balde

Eero Markkanen. (c) Bola.com/M. Iqbal Ichsan

Pada Shopee Liga 1 2019 lebih runyam buat striker asing PSM. Mantan Real Madrid B, Eero Markkanen yang didatangkan untuk mendongkrak lini depan Juku Eja gagal mewujudkannya. Pelatih PSM saat itu, Darije Kalezic lebih banyak memarkirnya di bangku cadangan karena dinilai gagal menjaga berat badannya.

Striker asal Finlandia ini pun pernah dikenakan sanksi denda uang karena terlambat bergabung dalam latihan tim usai pulang ke negaranya.

Musim 2019 juga jadi pengalaman tak mengenakkan buat Amido Balde yang pernah bermain untuk klub elit Skotlandia, Celtic FC. Hanya mencetak 6 gol dalam 14 partai membuat top scorer Piala Indonesia bersama Persebaya ini dipersilakan keluar dari Juku Eja.

Fakta di atas membuat Bojan merasa perlu memproteksi Giancarlo, striker yang dikontrak PSM berdasarkan rekomendasinya.

"Sejauh ini saya puas dengan penampilan Giancarlo. Saya memamg lebih suka dia lebih banyak berada di kotak penalti lawan," ujar Bojan.

Bojan menambahkan, karakter dan semangat yang diperlihatkan Giancarlo bisa berguna buat PSM. "Saya akan mencari solusi yang pas buat Giancarlo. Kita lihat saja perkembangannya" imbuhnya.

Disadur dari: Bola.com/Penulis Abdi Satria/Editor Wiwig Prayugi

Published: 23 Maret 2020