
Bola.net - PSM Makassar disebut tidak memberi respon atas surat yang dikirim Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia [APPI] terkait tunggakan gaji pemain lokal. APPI pun bersiap untuk mengambil langkah lanjutan.
APPI akan membawa kasus ini ke National Dispute Resolution Chamber (NDRC) atau badan penyelesaian sengketa nasional.
APPI memilih jalan tersebut setelah dua kali percobaan korespondensi menemui jalan buntu. Manajemen PSM Makassar disebut mengacuhkan dua surat dari APPI.
Advertisement
Tidak Ada Respon
General Manager APPI, Ponaryo Astaman mengatakan, pihaknya akan melaporkan perbuatan manajemen PSM Makassar yang tidak membayar gaji para pemain lokalnya kepada NDRC pada pekan ini.
"Segala proses korespondensi dengan PSM Makassar sudah kami lakukan. Kami sudah berikan surat pertama, tidak ada respons. Kami kirimkan surat kedua, tidak ada respons juga. Selanjutnya kami masukan ke NDRC," imbuh Ponaryo ketika dihubungi Bola.com, Selasa (16/2/2021).
"Korespondensi itu bertujuan untuk mencari peneyelesaian. Segala sengketa ini ujung-ujungnya memang hak pemain dan klub. Kami hanya mewakili sebagai representasi pemain."
"Tahapnya itu kalau surat korespondensinya ditanggapi, kemudian klub menyanggupi pembayaran walaupun dengan skema apapun dan pemain bisa menerima, silakan. Tapi kalau proses korespondensi itu macet, tidak ada solusi, jalan terakhir lewat NDRC dan itu sudah masuk minggu ini," jelas Ponaryo.
Kena Lagi
Sebelumnya, PSM Makassar baru saja dinyatakan bersalah oleh Komite Disiplin FIFA setelah menunggak gaji mantan pemain asingnya, Giancarlo Rodrigues.
Rodrigues mengadukan kelakuan mantan timnya itu ke Dispute Resolution Chamber (DRC) FIFA dan berhasil memenangi gugatan. Komite Disiplin FIFA lalu menghukum PSM Makassar berupa larangan mendaftakan pemain dalam tiga periode.
Sanksi itu mengancam keikutsertaan PSM Makassar di Liga 1 2021.
"DRC itu levelnya global, adanya di FIFA. NDRC levelnya nasional, regulasi yang dipakai sama dengan DRC. Jadi dari A-Z itu sama. Jadi ini bukan badan terpisah, ini bukan pengadilan versi Indonesia, bukan. Ini hanya sub dari DRC. Jadi dalam proses persidangannya itu semua sama. Sebab, kitab yang dipakai sama. Jadi hukumannya akan sama," tutur Ponaryo.
Disadur dari Bola.com (Penulis: Muhammad Adiyaksa/Editor: Wiwig Prayugi, 16 Februari 2021)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 6 Januari 2021 15:08
Kirim Surat, APPI Desak PSSI Segera Tentukan Nasib Kompetisi
-
Bola Indonesia 11 November 2020 19:48
Belum Keluarkan SK Soal Penundaan Kompetisi Musim 2020, PSSI Bertemu APPI
-
Bola Indonesia 26 Agustus 2020 02:35
Fakhri Husaini dan Ponaryo Astaman Jadi Inspirasi Gelandang Persebaya
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 21:31
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 21:22
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 21:07
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 21:05
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 20:57
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 20:48
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...