PSIS Tampil Gugup Hadapi Persija, Banur: Tak Ada Messi Tak Perlu Takut

PSIS Tampil Gugup Hadapi Persija, Banur: Tak Ada Messi Tak Perlu Takut
Lionel Messi (c) AP Photo

Bola.net - Pelatih PSIS Semarang, Bambang Nurdiansyah mengungkapkan alasan mengapa timnya terus dikepung Persija Jakarta di babak pertama saat kedua tim bersua pada pekan ke-18 Liga 1 2019 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (15/9). Hal itu dikarenakan pasukannya gugup.

Ganjar Mukti dan kawan-kawan merasa gugup lantaran Persija dihuni banyak pemain asing. Sejak menit awal, tim ibu kota memang sudah memainkan empat legiun impornya yaitu Aleksandre Luiz Raime, Joan Tomas, Rohit Chand, dan Marko Simic.

Tapi setelah turun minum, permainan PSIS berubah. Sebab, Banur, sapaan akrab Bambang Nurdiansyah, telah mengingatkan pasukannya untuk tak takut melawan Persija.

"Yang pasti tadi awal babak pertama memang nervous (gugup, red) ya. Ketika berhadapan dengan pemain asing, sedikit ada ketidakpercayaan diri. Babak kedua saya kasih tahu bahwa kalau ada (Lionel) Messi di sini baru takut, ini kan sama saja. Jadi ya hadapi saja, main percaya diri," ujar Banur usai laga.

"Melalui kapten saya bilang babak kedua itu main jangan mundur, karena di babak pertama mundur, takut. Saya bilang gak ada, sudah saja di depan. Alhamdulilah akhirnya bisa dilakukan, selebihnya mempersulit Persija," katanya menambahkan.

Baca halaman berikutnya ya Bolaneters

1 dari 1 halaman

Meski Kalah, Tetap Puas

Meski Kalah, Tetap Puas

Pelatih PSIS Semarang, Bambang Nurdiansyah (c) PSIS Semarang Official

Sayangnya, Mahesa Jenar, julukan PSIS, harus menelan kekalahan 2-1 pada partai tersebut. Namun meski begitu, Banur tetap puas dengan perjuangan anak asuhnya.

"Itulah maksimal yang bisa dilakukan anak-anak muda ini. Saya respek sama mereka, kedepan kita perbaiki lagi," imbuh mantan pelatih Persita Tangerang ini.

Dengan hasil tersebut, PSIS kini bertengker di peringkat ke-12 klasemen sementara Shopee Liga 1 2019 yang disiarkan Indosiar. Sedangkan Persija naik ke posisi 15, setelah sebelumnya menghuni zona degradasi.

(Bola.net/Fitri Apriani)