Protokol Kesehatan Dipastikan Jadi Prioritas pada Lanjutan Shopee Liga 1 2020

Protokol Kesehatan Dipastikan Jadi Prioritas pada Lanjutan Shopee Liga 1 2020
Shopee Liga 1 2020 (c) Liputan6.com/Johan Tallo

Bola.net - General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, membeber bukti ketatnya protokol kesehatan yang diterapkan dalam lanjutan Shopee Liga 1 musim 2020. Menurutnya, protokol kesehatan ini menjadi prioritas dalam gelaran kompetisi di tengah pandemi.

"Protokol kesehatan pada lanjutan kompetisi dirancang dengan sangat ketat," ucap Ruddy, kepada Bola.net.

"Hal ini menjadi prioritas dari semua pihak dalam menjalankan lagi kompetisi," sambungnya.

Menurut Ruddy, sebagai salah satu bukti bahwa protokol kesehatan menjadi prioritas, anggaran untuk menjalankan protokol kesehatan ini menjadi yang terbesar. Manajer berusia 49 tahun tersebut mengaku bahwa anggaran untuk menjalankan protokol kesehatan ini berkisar puluhan miliar.

"Untuk melakukan swab test saja sekitar Rp 21 miliar," kata Ruddy.

"Ini merupakan salah satu bukti bahwa protokol kesehatan menjadi prioritas semua pihak dalam menggelar lanjutan kompetisi," ia menambahkan.

Sebelumnya, muncul sejumlah tanda tanya terkait kelanjutan kompetisi musim 2020. Salah satunya terkait dengan komitmen pihak-pihak yang terlibat dalam kompetisi untuk menerapkan protokol kesehatan.

Keraguan ini pun menjadi alasan bagi pihak berwenang untuk tak mengeluarkan izin bagi kelanjutan kompetisi. Walhasil, tanpa adanya izin ini, kelanjutan kompetisi masih belum bisa dipastikan bakal digelar.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Harap Kompetisi Berlanjut

Harap Kompetisi Berlanjut

General Manager Arema FC, Ruddy Widodo (c) Bola.net/Dendy Gandakusumah

Lebih lanjut, Ruddy berharap bahwa lanjutan kompetisi musim 2020 bisa segera dihelat. Pasalnya, sambung pria asal Madiun tersebut, jika kompetisi tak segera digelar maka dampaknya akan sangat buruk.

"Ada lebih banyak hal negatif ketimbang positif jika kompetisi tak dilanjutkan," ungkap Ruddy.

Menurut Ruddy, hal negatif tersebut bukan hanya terkait kerugian finansial yang ditanggung klub. Ia juga menyebut penghentian kompetisi ini akan menjadi catatan buruk sepak bola Indonesia di mata FIFA.

"Apalagi, tahun depan Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Tentu ini akan menjadi perhatian mereka," ia menandaskan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)